Ekspor hasil kelautan dan Perikanan di Maluku Utara sesuai data terlaporkan pada Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan yang diterbitkan Badan Mutu Kelautan dan Perikanan Ternate, dengan total volume ekspor Perikanan Maluku Utara selama Semester I Tahun 2025 tercatat sebesar 586.629 kilogram atau sekitar 586 ton, dengan nilai mencapai Rp 77,45 miliar.

Kepala Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di Ternate, yang juga Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Ternate Arsal mengatakan, Vietnam menjadi negara tujuan ekspor terbesar yang tercatat dari Maluku Utara dengan komoditi Ikan Tuna (dalam bentuk Loin) sebesar 527 ton.

Tujuan lainya ke Thailand dengan komoditi Ikan tuna sebesar 53 ton, Singapura dengan komoditi kepiting bakau dan udang ronggeng hidup sebanyak kurang lebih 6 ton dan Korea Selatan dengan beragam komoditi Ikan seperti ikan ayam-ayam, ikan julung-julung, ikan tuna, udang Vannamei cumi-cumi dengan kisaran 42 kg.

Pada Triwulan I, volume ekspor mencapai 322.543 kg dengan nilai sebesar Rp 43,93 miliar. Namun pada Triwulan II, terjadi penurunan volume menjadi 264.086 kg, disertai penurunan nilai menjadi Rp 34,51 miliar.

"Fluktuasi ini biasa terjadi disetiap tahunnya yang biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi ekonomi global, perubahan musim atau iklim, dan juga kualitas produk yang belum memenuhi standar khususnya di bagian hulu sehingga keberterimaan ikan untuk ekspor kadang berkurang," ujar Arsal.

Dari jumlah frekuensi pengiriman terjadi peningkatan di triwulan ke II yaitu 62 kali dibanding triwulan I sebanyak 21 kali, hal ini menunjukkan masih tingginya aktivitas perdagangan dengan adanya komoditi ekspor yang beragam di triwulan ke II seperti ikan julung-julung, ikan ayam-ayam, cumi-cumi yang diekspor ke Korea Selatan meskipun dengan volume yang masih kecil. 

Untuk peningkatan ekspor perikanan di Maluku Utara diperlukan sinergi yang kuat antar instansi vertikal dan pemerintah daerah untuk pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dan berdaya saing dari hulu hingga hilir.

Diharapkan dari segi keberterimaan di negara tujuan untuk peningkatan ekspor agar pelaku usaha perikanan agar menerapkan  sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan dari hulu hingga hilir dengan sertifikasi mutu dan keamanan hasil perikanan hingga komoditi perikanan di Maluku Utara dapat ekspor ke berbagai negara serta mendorong Unit Pengolahan Ikan untuk memperluas jaringan ekspor ke negara tujuan dengan registrasi approval number ke beberapa negara agar terdaftar secara resmi di negara mitra sebagai syarat pemenuhan jaminan mutu dan keamanan produk perikanan. Selain itu perlunya penambahan komoditi perikanan ekspor dan diversifikasi produk (Hilirisasi) yang memiliki nilai tambah dan nilai jual yang lebih baik.