SURABAYA - Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) Surabaya II melaksanakan tindakan penahanan terhadap komoditi jenis teripang dengan jumlah volume sebanyak 4 koli atau setara dengan 192 kg. Komoditi ini berasal dari hasil pengawasan lalu lintas domestik masuk yang disertai dengan dokumen KID2. 

"Namun, berdasarkan hasil scan barcode, dokumen tersebut diduga tidak legal atau tidak asli," ujar Kepala BKIPM Surabaya II, Hasim, Rabu (12/7/2023).

Dia menambahkan, setelah melakukan koordinasi dengan daerah karantina asal, pengirim berinisial US dinyatakan telah memalsukan dokumen. Proses komunikasi dan koordinasi terus berlanjut dengan daerah asal untuk menjalankan prosedur lebih lanjut, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selanjutnya, pada hari Kamis, 13 Juli 2023, hasil koordinasi pengawasan bersama antara BKIPM Surabaya II dan Badan Karantina Pertanian Surabaya (Tj. Perak) mengungkap penemuan biota berupa kura-kura dada merah. Hasil pengawasan lalu lintas domestik masuk mencatat adanya 29 ekor (1 koli) kura-kura ini, namun tidak dilengkapi dengan dokumen KI.D2 yang sah.

"Kami  proses lebih lanjut melalui Pulbaket sesuai dengan ketentuan yang berlaku," sambungnya.

Balai KIPM Surabaya II terus berkomitmen untuk mengawasi dan mengendalikan peredaran komoditi serta biota yang masuk ke wilayahnya, demi menjaga keamanan dan keberlanjutan sumber daya perikanan serta melindungi kepentingan masyarakat. Kesadaran terhadap regulasi dan dokumentasi yang sah sangat penting untuk memastikan bahwa komoditi dan biota yang beredar aman dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.