ACEH - Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Aceh menggelar bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kapasitas petugas laboratorium. Kali ini, materi yang disampaikan terkait identifikasi Parasit pada Krustasea.

"Ini sangat penting, agar krustasea yang kita kirim keluar dari Aceh bisa kita deteksi sedini mungkin," ujar Kepala SKIPM Aceh, Diky Agung Setiawan, Selasa (2/8/2022).

Diky berharap, melalui bimtek yang berlangsung hingga 4 Agustus ini mampu meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan kompetensi personil laboratorium SKIPM Aceh. Terlebih kegiatan ini juga menjadi atensi pusat lantaran dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Karantina Ikan, Riza Priatna.

Tak hanya pelatihan, para peserta juga langsung praktek mengidentifikasi secara makroskofis, mikroskofis.

"Tujuannya untuk dentifikasi eksto dan endoparasit sampai dengan pewarnaan, serta PCR untuk mengidentifikasi Enterocitozoon hepatovanei (EHP)," tuturnya.

Adapun pemateri dalam bimtek ini bukan hanya dari internal BKIPM, melainkan juga akademis dari Universitas Teuku Umar (UTU). "Ada 4 orang dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UTU yang kami hadirkan untuk jadi pemateri," tutupnya.