© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

SUPM Kotaagung Optimalisasi TEFA untuk Peningkatan PNBP

Selasa, 19 April 2022


SIARAN PERS
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR: SP.278/SJ.5/IV/2022

 

KOTAAGUNG (19/4) - Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) I Nyoman Radiarta mengapresiasi kegiatan panen udang vannamei yang dilakukan oleh Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Kotaagung, Lampung, pada 16-17 April 2022. Nyoman menilai panen yang terlaksana dapat serta mendukung negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta mendukung pencapaian Program Prioritas yang digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

 

“Salah satu langkah yang dilaksanakan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam meningkatkan PNBP di antaranya dengan mengoptimalisasikan peran Teaching Factory (TEFA) milik satuan pendidikan kelautan dan perikanan sebagai unit produksi penghasil PNBP melalui Produksi Budidaya Udang Vannamei . Hal ini menunjukkan bahwa SUPM ataupun satuan pendidikan kelautan dan perikanan tidak hanya menunaikan tugas pendidikan tapi juga berkontribusi pada negara serta menciptakan entrepreneur muda di sektor kelautan dan perikanan,” tegas Nyoman.

 

Sebagai informasi, SUPM Kotaagung memiliki 14 petak kolam budidaya udang vannamei, dua di antaranya berfungsi sebagai kolam tandon. Masing-masing petak kolam berukuran 1 hektare. Proses panen dilakukan secara parsial sebanyak tiga kali dan satu kali panen total. Panen parsial merupakan pengambilan udang vannamei sebagian yang bertujuan untuk mengurangi populasi atau kepadatan udang sehingga udang vannamei dapat tumbuh lebih optimal lagi. Pada periode tersebut, dalam jangka waktu budidaya selama 4 bulan, SUPM Kotaagung pun berhasil meraih produktivitas tambak per petak sebesar 2,5 ton, dengan total keseluruhan pada 12 petak berjumlah sekitar 30 ton.

 

Kepala SUPM Kotaagung, Khaerudin, menyampaikan bahwa kegiatan panen udang vannamei menggunakan teknologi busmetik (budidaya udang skala mini empang plastik). Busmetik dinilai efektif, karena hanya dengan luas empang 1 hektare atau 1.000 meter persegi, dapat memproduksi udang yang banyak, mudah dilaksanakan, mudah dipantau dan dapat membatasi kontak penyakit pada udang yang sedang dipelihara. Teknologi sistem budidaya ini juga berwawasan lingkungan dan memiliki produktivitas yang tinggi.

 

“Keberhasilan usaha budidaya udang dengan teknologi busmetik ini tidak semata-mata hanya mengandalkan pada kemampuan menerapkan sistem teknologinya saja, namun didukung dengan keberadaan sarana laboratorium sebagai inkubator keberhasilan usaha budidaya tersebut. Dengan demikian, penerapan teknologi dan laboratorium dalam usaha budidaya udang, memiliki hubungan yang erat dan saling menguatkan,” jelasnya.

 

Usai panen, Nyoman didampingi Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Bambang Suprakto dan Kepala SUPM Kotaagung, turut meninjau TEFA produk pengolahan perikanan hasil kerja para peserta didik di bawah pengawasan tim pengajar. "Secara pribadi, saya salut dengan produk-produk ini karena sudah memiliki daya jual yang menarik. Semoga dapat ditingkatkan dari segi promosi jual beli. Sudah saatnya produk ini merambah wilayah pusat, bersaing dengan produk lainnya,” harap Nyoman.

 

Kegiatan dilanjutkan dengan meninjau ruang kelas, fishing gear room, kolam pembesaran budidaya air tawar dan hatchery. Lobster mutiara dan lobster pasir menjadi pemeran utama dalam hatchery, yang hingga saat ini kedua jenis lobster tersebut menjadi objek penelitian dan pengajaran. Bibit lobster didapat dari hasil sitaan BKIPM Kelas II Palembang dan Lampung, beberapa di antaranya juga telah dilepasliarkan. Kunjungan dilanjutkan dengan meninjau Studio 15 dan laboratorium digital yang merupakan wujud sinergitas antar lembaga terkait yaitu Dinas Pendidikan setempat dan Kominfo.

 

Di akhir kunjungannya, Kepala BRSDM beserta rombongan melaksanakan soft launching Mall Ikan milik SUPM Kotaagung. Terdapat banyak aktivitas dan atraksi perikanan menarik yang dihadirkan Mall Ikan SUPM Kotaagung untuk menarik minat kunjungan masyarakat luas, di antaranya beragam jenis ikan hias, aquarium dan perlengkapannya, aquascape, paludarium, benih ikan konsumsi, ikan konsumsi, dan terapi ikan.

 

"Mall ikan ini harus mampu menjadi ikon menarik yang ada di SUPM Kotaagung. Tak hanya jadi wadah jual beli saja, tapi jadikan ini sebagai showroom yang menghadirkan seluruh aktivitas perikanan di sini. Produk olahan harus bisa jadi cinderamata bagi yang berkunjung," ucap Nyoman.

 

Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, Menteri Trenggono mendorong lulusan satuan pendidikan Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi entrepreneur atau pengusaha andal. Menurutnya, lulusan satuan pendidikan tinggi kelautan dan perikanan memiliki ruang yang tidak terbatas dalam berkarya. Terlebih, para lulusan telah diberikan pembelajaran dengan pola pendidikan vokasi berbasis teaching factory. Pendidikan ini membekali lulusan dengan 30 persen teori dan 70 persen praktik, serta pendidikan mental, karakter, dan kedisiplinan ala militer.

 

HUMAS BRSDM

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia