Menteri Trenggono Serap Aspirasi Nelayan di Pelabuhan Perikanan Kejawanan
Minggu, 14 Maret 2021
SIARAN PERS
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Nomor: SP.264/SJ.5/III/2021
CIREBON (14/3) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menemui nelayan pantura di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Cirebon, Jawa Barat, Minggu (14/3/2021). Dalam pertemuan tersebut, persoalan alat tangkap dan perbaikan infrastruktur pelabuhan guna mendorong produktivitas nelayan, menjadi pembahasan.
Adalah alat tangkap garong dan pukat harimau yang menjadi keluhan nelayan tradisional di Cirebon. Keduanya dianggap tidak ramah lingkungan dan menyebabkan turunnya populasi ikan di perairan Cirebon.
Nelayan tradisional yang selama ini melaut sejauh 1 kilometer dari bibir pantai, akhirnya kesulitan mencari ikan yang berimbas pada minimnya penghasilan. Per hari nelayan tradisional mengaku mendapat Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.
"Sekarang susah pak mencari ikan. Kami juga minta tolong alat tangkap berat perusak lingkungan ditertibkan pak," ujar Karmanto nelayan dari Suranenggala kepada Menteri Trenggono.
Menteri Trenggono menampung aspirasi yang disampaikan para nelayan. Pihaknya akan segera melakukan tindaklanjut dengan memanggil kelompok nelayan pengguna alat tangkap garong dan pukat harimau.
Menurutnya persoalan ini harus segera diselesaikan karena bila dibiarkan dapat memicu membesarnya konflik sosial antar nelayan di Cirebon. "Suara yang datang kami tampung dan segera ditindaklanjuti ya Pak Dirjen (Perikanan Tangkap)," ujar Menteri Trenggono yang dalam pertemuan itu didampingi oleh Dirjen Perikanan Tangkap Muhammad Zaini dan Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono.
Nelayan tradisional tersebut juga meminta bantuan alat tangkap gillnet milenium dan kapal untuk dikelola oleh kelompok nelayan. Bantuan ini akan menunjang produktivitas nelayan dan penghasilan mereka bisa bertambah. Nelayan menyebut gillnet milenium ini ramah lingkungan karena mata jaringnya berukuran lebar mencapai 3 inchi.
Selain persoalan alat tangkap, keanggotaan asuransi nelayan turut menjadi pembahasan. Menteri Trenggono langsung mengupayakan solusi saat itu juga dengan meminta pihak Jasindo yang ikut dalam kunjungan kerja, bergerak cepat menemui nelayan.
Dalam pertemuan itu, Menteri Trenggono sekaligus menyerahkan bantuan paket sembako secara simbolis kepada nelayan tradisional di Cirebon. Jumlahnya ada 1.000 paket untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga para nelayan.