© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Menteri Trenggono Ajak Perguruan Tinggi Kembangkan Teknologi dan Startup Perikanan

Rabu, 17 Maret 2021 | 00:00:00 WIB


SIARAN PERS
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Nomor: SP.278/SJ.5/III/2021

 

JAKARTA (17/3) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak perguruan tinggi di Indonesia berpartisipasi dalam mengembangkan teknologi di bidang perikanan. Sentuhan teknologi terbukti mampu mendongkrak produktivitas dan kualitas hasil perikanan di banyak negara, termasuk Indonesia.

Hal ini disampaikan Menteri Trenggono saat bertemu dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Nizam di kantor KKP, Jakarta Pusat, Rabu (17/3/2021). Menteri Trenggono turut memamaparkan tiga program terobosan KKP hingga 2024.

Contoh negara yang berhasil memanfaatkan teknologi budidaya adalah Norwegia, yang saat ini menjadi negara penghasil salmon terbesar di dunia. "Kalau kita bicara budidaya (perikanan), kita berarti bicara teknologi, keilmuan, yang pusatnya itu ada di perguruan tinggi," ujar Menteri Trenggono.

Menteri Trenggono menjelaskan, Indonesia sebenarnya memiliki sejumlah komoditas perikanan yang berpotensi merajai pasar dunia. Diantaranya lobster, udang dan juga rumput laut.

Budidaya untuk komoditas tersebut juga sudah berjalan. Namun sebagian besar pembudidaya masih mengandalkan cara konvensional, sehingga kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan belum optimal.

"Nah dengan teknologi, salah satunya bagaimana menghasilkan produksi udang yang level tinggi, yang panjang sekian, berat sekian. Begitu juga dengan lobster," urainya.

Penggunaan teknologi juga dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas sub sektor perikanan tangkap. Salah satunya, teknologi dipakai untuk mengawasi kapal-kapal penangkap ikan yang beroperasi di WPPNRI dan area Regional Fisheries Management Organizations (RFMOs).

Teknologi dapat mendeteksi pergerakan kapal secara realtime termasuk jenis dan jumlah ikan yang ditangkap. Dengan demikian, persoalan penangkapan ikan di luar area operasi bisa dicegah.

Manfaat lain dari penerapan teknologi, kata Menteri Trenggono, penyelamatan terhadap kapal penangkap ikan yang mengalami musibah di laut bisa segera dilakukan. Seperti yang sudah diterapkan pada sistem penerbangan selama ini.

Menteri Trenggono juga mengajak perguruan tinggi berkolaborasi di bidang riset serta bersama membangun ekosistem usaha di bidang perikanan yang melibatkan mahasiswa. Tujuannya agar ke depan tumbuh startup di bidang perikanan yang melibatkan anak-anak muda.

"Sekarang orientasinya lebih ke startup, tapi jangan lupa begitu masuk digital-app, fundamental bisnis juga harus kuat. Kalau bisa ada satu kelompok mahasiswa yang berpikir soal fundamental bisnis, infrastruktur, dan kelompok lainnya di riset. Saya kira itu bisa kita tindaklanjuti," ungkapnya.

Sementara itu Prof. Nizam menyambut baik usulan sinergi yang ditawarkan dan diharapkan oleh Menteri Trenggono. Dia juga berharap ke depan mahasiswa lulusan perikanan dapat bekerja sesuai bidangnya.

 

BIRO HUMAS DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

PENGUNJUNG

143719

© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia