© Copyright 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Jaga Ekosistem Laut, KKP Tingkatkan Produktivitas Budidaya Nemo di Maluku

Senin, 10 Maret 2025


SIARAN PERS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR : SP.103/SJ.5/III/2025

 

JAKARTA, (10/3) – Budidaya ikan hias nemo menjadi salah satu sumber pendapatan menjanjikan bagi masyarakat di Maluku. Untuk mendukung produktivitas budidaya dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen mengembangkan varian ikan Nemo.

 

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu mengungkapkan, Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon telah berhasil mengembangkan hingga 50 varian ikan nemo. Pada Jumat 8 Maret lalu, ia meninjau langsung aktivitas pengembangan ikan nemo di BPBL Ambon.

 

“Melalui keuletan dan kegigihan BPBL Ambon berhasil melakukan teknik kawin silang hingga menghasilkan varian-varian baru yang memiliki corak unik dan diminati pasar dengan harga tinggi sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi pembudidaya,” jelasnya.

 

Dirjen Tebe menambahkan, budidaya menjadi solusi yang dapat mencegah terjadinya kerusakan ekosistem perairan laut Maluku, imbas tingginya permintaan ikan hias nemo. Untuk itu, pihaknya terus meningkatkan produktivitas budidaya ikan hias nemo sebagai kunci pelestarian dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.

 

“KKP selalu pastikan pengembangan budidaya ikan hias nemo di Maluku, tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tapi juga mendukung kelestarian ekosistem laut Indoensia,” tegas Tebe.

 

Kepala BPBL Ambon, Sarwono mengatakan berbagai langkah strategis telah dilakukan pihaknya untuk memenuhi permintaan benih ikan hias nemo di Maluku. Dimulai dari benih yang telah dibesarkan di Keramba Jaring Apung sampai ukuran 3-4 cm  akan dikirim ke ekportir/reseller di  Jakarta, Surabaya dan Bali. Kemudian dilakukan pembinaan dan pendampingan teknis bagi pembudidaya untuk meningkatkan keterampilan dalam budidaya ikan hias. Selain itu, BPBL Ambon juga telah rutin melakukan kegiatan restocking ikan nemo di perairan Maluku untuk menjaga kelestarian. 

 

“BPBL Ambon juga telah memberikan berbagai stimulus untuk mendukung budidaya ikan hias nemo seperti benih ikan nemo berkualitas dan sarana prasarana produksi. Berbagai inovasi teknologi untuk meningkatkan produksi budidaya ikan nemo secara berkelanjutan dan ramah lingkungan, BPBL Ambon juga telah sampaikan kepada pembudidaya seperti teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) dengan budidaya ikan nemo dengan anemon laut untuk memberikan kondisi yang lebih stabil dan menjaga kualitas air. Hingga inovasi budidaya ikan nemo dapat dilakukan dalam skala yang lebih besar dan lebih mudah diterapkan di pembudidaya dengan menggunakan waring pada keramba jaring apung,” ungkap Sarwono.

 

Sarwono menyampaikan pihaknya menargetkan pemberian bantuan hingga 3.000 benih ikan hias di tahun ini. Hingga Maret 2025, benih yang disalurkan sudah sebanyak 2.500 ekor. Selain berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi pembudidaya, BPBL Ambon juga berkontribusi positif terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). “Januari hingga Februari 2025, BPBL Ambon telah berhasil menjual ikan hias sebanyak 9.177 ekor atau senilai Rp 26 juta,” kata Sarwono.

 

Sementara itu Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Teri, Lamusu, mengucapkan terima kasih karena anggotanya selalu dibantu oleh KKP dalam meningkatkan produksi ikan nemo. “Saat ini kelompok kami bisa budidaya berbagai varian ikan nemo hingga sebanyak 10 varian. dengan corak warna yang unik dan bernilai tinggi di pasar, berkat pendampingan dari BPBL Ambon, kami dapat menjaga kualitas ikan hias nemo yang dihasilkan sehingga menguntungkan dan berkelanjutan,” papar Lamusu.

 

Lamusu menyampaikan pasar ikan hias nemo hingga kini masih cukup tinggi permintaannya. Selain mengembangkan budidaya ikan hias, pihaknya sekaligus budidaya ikan kakap dan ikan bubara. Pendapatan anggotanya per bulan juga sangat lumayan diatas upah minimum setempat yakni di kisaran Rp 5 juta per bulan.

 

Sebagai informasi, target bantuan benih ikan hias BPBL Ambon tahun 2024 kemarin sebesar 3 ribu ekor, sementara realisasi bantuan ikan hias yang berhasil didistribusikan kepada pokdakan di Maluku hingga mencapai 7.800 ekor. BPBL Ambon pada tahun 2024 juga berhasil berkontribusi terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan menjual ikan hias hasil produksinya sebanyak 29,8 ribu ekor.

 

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong pengembangan budidaya ikan hias sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi pembudidaya. Ikan hias memiliki pasar yang cukup tinggi tidak hanya di dalam negeri tapi juga luar negeri. 

 

HUMAS DITJEN PERIKANAN BUDI DAYA

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia