© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Wujudkan Program Terobosan, KKP Siapkan SDM Kompeten Lewat Pelatihan

Senin, 1 November 2021


SIARAN PERS
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR: SP. 1070/SJ.5/X/2021

 

JAKARTA (1/11) - Sejalan dengan program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), khususnya dalam pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor berbasis riset, KKP terus berupaya menggenjot produksi budidaya. Dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) kompeten guna menggenjot produksi secara optimal dan berkelanjutan. Untuk itu, KKP melalui Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM), terus melakukan pelatihan bagi masyarakat.

 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, akan terus menggenjot produktivitas komoditas perikanan budidaya.

 

"Tahun 2022 akan menjadi tonggak sejarah, dimana kita akan melakukan yang terbaik untuk implementasi tiga program terobosan KKP, yaitu penangkapan terukur, budidaya yang berorientasi ekspor, dan kampung budidaya yang berbasis pada kearifan lokal. Dalam hal ini, KKP tengah menyiapkan blue print pembangunan jangka panjang sampai 2045," ujar Menteri Trenggono pada peringatan HUT ke-22 KKP, 26 Oktober lalu, di Belitung Timur.

 

Plt. Kepala BRSDM Kusdiantoro mengatakan, untuk itu pihaknya melalui Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) terus menyelenggarakan pelatihan bagi masyarakat dalam mendukung program prioritas KKP, termasuk di bidang perikanan budidaya.

 

Terbaru, Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal mengggelar Pelatihan Budidaya Lobster Air Tawar pada 27-28 Oktober 2021. Pelatihan ini diikuti oleh 100 peserta dari masyarakat perikanan di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, secara offline training dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Peserta diajarkan persiapan kolam dan media, seleksi induk lobster, pembenihan dan perawatan larva, teknik pembesaran lobster, hingga pemasaran hasil budidaya.

 

Diinisiasi oleh Anggota Komisi IV DPR RI Sutrisno, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pelaku usaha dalam mengembangkan produksi budidaya, yang berdampak pada peningkatan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

 

"Kabupaten Subang memiliki potensi perikanan yang begitu beragam salah satunya lobster (air tawar) ini sehingga patut untuk dikembangkan. Selain itu, saya mengharapkan kegiatan ini dapat diimplementasikan ke lapangan dan nantinya dapat berdampak pada peningkatan ekonomi, khususnya di wilayah ini," ucapnya.

 

Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati menyampaikan, permintaan pada lobster begitu tinggi, namun budidaya pada komoditas lobster masih begitu minim sehingga perlu adanya pengembangan lobster air tawar.

 

"Usaha budidaya lobster ini sangat menggiurkan, melakukan bisnis ini pun bukan suatu yang sulit. Tentunya keberhasilan pengembangan lobster air tawar sangat tergantung pada teknik budidaya yang diterapkan," ucap Lilly.

 

Adanya kegiatan pelatihan ini, disambut baik oleh Pemerintah Daerah. Kepala Bidang Perikanan Budidaya Air Tawar Dinas Perikanan Subang Endang Suhemi Jati menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas terselenggaranya pelatihan ini.

 

"Saya yakin (lobster air tawar) akan ada prospek ke depannya. Kita sudah memiliki potensi yang bagus, tinggal mengelola dan mengembangkannya saja," ucapnya.

 

Pelatihan Budidaya Kepiting Bakau Sistem RAS

 

Di sisi lain, BRSDM KP juga terus menggenjot produktivitas kepiting bakau lewat kegiatan Workshop Teknologi Terap Budidaya Kepiting Bakau (Scylla serrata) dengan Sistem Recirculating Aquaculture System (RAS) pada 25-27 Oktober 2021. Kegiatan ini digelar oleh BPPP Medan dan diikuti para pembudidaya kepiting di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, secara offline training dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

 

Pada Workshop Budidaya Kepiting Bakau ini, peserta diajarkan menggunakan sistem RAS yang dapat meminimalisir kematian pada kepiting bakau dibanding dengan kepiting yang dipelihara di dalam kolam. Sistem RAS atau sering disebut sebagai sistem akuakultur kepiting dengan resirkulasi air dalam boks, merupakan inovasi terbaru untuk menghindari kepiting saling membunuh yang memiliki dampak ramah lingkungan.

 

Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, penggunaan metode RAS dalam budidaya kepiting bakau diharapkan dapat menjadi teknologi yang dapat dimanfaatkan para pembudidaya.

 

"Saya mengharapkan metode RAS ini dapat diimplementasikan dengan baik. Selain ramah lingkungan, metode ini juga bermanfaat dalam mendukung pengembangan budidaya kepiting bakau yang memiliki dampak positif dalam meningkatkan agroindustri kelautan khususnya budidaya kepiting bakau," tutur Lilly.

 

Kegiatan ini juga mendapat respon baik dari pemerintah daerah setempat. Kepala Seksi Pengawasan Bidang Perikanan Budidaya Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan Suminda Harahap menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan pelatihan ini yang menurutnya sangat bermanfaat untuk para pembudidaya.

 

"Saya mewakili dari pemerintah daerah setempat, mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya pelatihan ini. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat untuk para pembudidaya karena kepiting bakau adalah komoditi ekonomis tinggi yang harganya cukup mahal. Saya berharap para peserta ke depan dapat mengimplementasikan kegiatan ini di lapangan, supaya dapat meningkatkan pendapatan," ucapnya.

 

Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan

 

Tak hanya pelatihan budidaya, Puslatluh KP juga menyelenggarakan berbagai pelatihan lainnya, salah satunya bidang pengolahan. Dalam rangka meningkatkan Angka Konsumsi Ikan (AKI) melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), Puslatluh KP menggelar kegiatan Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan yang dilaksanakan secara blended learning di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada 23-24 Oktober 2021.

 

Kegiatan pelatihan ini difasilitasi oleh BPPP Tegal yang diikuti sebanyak 100 peserta dari masyarakat perikanan. Para peserta dilatih secara blended learning oleh pelatih di balai, serta didampingi oleh penyuluh perikanan di lokasi meliputi pengolahan rumput laut, pembuatan abon, bakso ikan, hingga pengemasan olahan hasil perikanan.

 

Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, potensi perikanan di Kabupaten Sukabumi diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga memberikan nilai tambah.

 

"Jadi memang banyak potensi perikanan di Kab. Sukabumi, komoditas ikannya juga melimpah. Kalau pun banyak yang tidak bisa terjual di hari yang sama, paling tidak bagaimana cara menyimpan ikan yang baik dan bisa dipergunakan untuk menjadi olahan yang diterima di pasaran. Sehingga dapat termanfaatkan dengan baik dan memberikan nilai tambah. Saya mengharapkan masyarakat terus mengikuti perkembangan teknologi dan bisa terus berinovasi," tandas Lilly.

 

Pada kesempatan ini, turut hadir Anggota Komisi IV DPR RI Slamet yang juga inisiator kegiatan Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan. Ia berpesan kepada para peserta, agar mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik dan dapat diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari.

 

"Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat menarik. Saya berpesan kepada para peserta untuk fokus mengikuti kegiatan pelatihan ini, agar dapat diimplementasikan dengan baik. Karena melihat potensi di Kabupaten Sukabumi yang cukup banyak, jika dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, dapat membantu pemulihan ekonomi," tutupnya.

 

HUMAS BRSDM

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia