SORONG - Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Sorong, bersama dengan Bea dan Cukai Kabupaten Fak-Fak, menggelar sosialisasi penerapan Cara Penanganan dan Pengolahan Ikan yang Baik (CP3IB) kepada para supplier. Selain itu, dibahas pula peningkatan ekspor komoditi perikanan di wilayah Fak-Fak, Papua Barat. 

"Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor produk perikanan dari daerah tersebut," ujar Kepala SKIPM Sorong, Nikmatul Nikmah, Kamis (27/7/2023).

Nikmatul menambahkan, sosialisasi ini dihadiri oleh pelaku usaha perikanan dari Kabupaten Fak-Fak secara langsung, sementara peserta dari Kabupaten Kaimana, Manokwari, Raja Ampat, dan Kota Sorong mengikuti kegiatan melalui platform virtual Zoom. Total peserta yang hadir mencapai 68 orang, termasuk perwakilan dari instansi terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Pusat Pengendalian Mutu Perikanan (PSDKP), dan Bea dan Cukai.

"Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pelaku usaha perikanan tentang pentingnya menerapkan CP3IB dalam pengolahan ikan, yang akan membantu meningkatkan kualitas dan keamanan hasil perikanan," sambungnya. 

Dalam konteks ekspor, pemahaman tentang persyaratan karantina ikan dan aturan ekspor perikanan juga menjadi fokus utama. Nikmatul berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan ekspor komoditi perikanan dari wilayah Fak-Fak, Papua Barat, serta memastikan produk perikanan yang diekspor memenuhi standar kualitas yang ketat.