SIARAN PERS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Nomor: SP.706/SJ.5/VII/2021

JAKARTA (7/7) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) kembali menyalurkan Bantuan Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK) kepada Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Pandanan di Pantai Pandanan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 22 Juni 2021 lalu.

Bantuan senilai Rp.89.688.080 diberikan dalam bentuk alat monitoring terumbu karang yang terdiri dari 3 set alat selam dan 10 set snorkeling.

Kepala BPSPL Denpasar, Permana Yudiarso mengungkapkan Kelompok Pandanan adalah kelompok yang aktif dalam upaya kegiatan konservasi. Bantuan KOMPAK tersebut merupakan apresiasi yang diberikan dalam melestarikan biota laut dan diharapkan dilakukan secara berkelanjutan.

“BPSPL Denpasar di tahun anggaran 2021 berkesempatan memberikan bantuan kepada POKMASWAS Pandanan, dengan tujuan konservasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir. Dengan diberikannya bantuan ini, diharapkan masyarakat dapat melakukan kegiatan wisata bahari dan mempublikasikan aktivitas bawah laut untuk hal yang positif serta tidak lupa menjaga kebersihan lingkungan,” ungkap Yudi.

Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Hendra Yusran Siry menerangkan bahwa bantuan diberikan kepada kelompok masyarakat yang aktif melakukan kegiatan konservasi untuk meningkatkan kapasitas kelompok.

“Banyak manfaat yang didapat lewat bantuan ini baik secara ekosistem maupun secara ekonomi. Misalnya dari penyewaan kepada pengunjung atau membuka sekolah kursus selam. Dari sini, kelompok menggunakan atau memanfaatkan untuk pemeliharaan bantuan tersebut,” terang Hendra.

Ketua POKMASWAS Pandanan, Muhammad Syukur mengungkapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan dari KKP sehingga dapat meningkatkan kemampuan sumber daya kelompok.

“POKMASWAS Pandanan dibentuk pada bulan Januari 2020. Kami berkomitmen dalam mengelola laut seperti dengan menanam terumbu karang dan memonitor secara berkala. Bantuan yang telah diberikan ini juga akan dimanfaatkan dan dirawat tentunya dengan pendampingan dari KKP,” pungkasnya.

Sesuai dengan harapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, bantuan KOMPAK yang diberikan merupakan stimulus bagi masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap upaya pelestarian lingkungan dan sumber daya laut di sekitarnya.

HUMAS DITJEN PENGELOLAAN RUANG LAUT