© Copyright 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Menteri Trenggono: Revitalisasi Tambak Pantura Penopang Hilirisasi Perikanan

Sabtu, 28 Desember 2024


SIARAN PERS
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR : SP.507/SJ.5/XII/2024

 

 

 

SEMARANG, (28/12) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan program revitalisasi tambak idle di Pantura akan menjadi penopang pertumbuhan industri hilir perikanan di Pulau Jawa. Ketersediaan bahan baku ikan menjadi kunci majunya industri hilir perikanan.

 

“Bayangkan satu pabrik kecil di sini butuh 3.600 ton tilapia setiap tahun, tapi tidak bisa dipenuhi. Tentu yang menjadi concern adalah bagaimana sisi hulu betul-betul bisa disiapkan dengan baik,” ungkap Menteri Trenggono usai mengunjungi unit pengolahan ikan di Kawasan Industri Wijayakusuma, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/12).

 

KKP akan menjalankan program revitalisasi tambak mangkrak di wilayah Pantura Jawa seluas 78 ribu hektare secara bertahap. Pelaksanaan tahap awal dilaksanakan tahun 2025 menyasar sekitar 20 ribu hektare tambak mengkrak yang berada di lahan milik pemerintah. Jenis ikan yang dikembangkan adalah nila salin.

 

Menurutnya, nila salin menjadi pilihan karena memiliki survival rate tinggi, harga jualnya juga tinggi, dapat diolah menjadi beragam produk turunan, serta sudah dilakukan pengembangan budi daya secara modern melalui program modeling di Karawang, Jawa Barat.

 

“Pasarnya sendiri menurut data, menurut riset, market riset yang kita terima itu sekitar 23 miliar Dollar (di tahun 2034),” ungkapnya.

 

Pada kunjungan kerjanya di kawasan industri tersebut, Trenggono melihat langsung proses pengolahan ikan milik PT Tilapia Nusantara Jaya. Salah satu produk yang dihasilkan adalah fillet nila beku. 

 

Perusahaan ini sebenarnya mampu mengolah 15 ton ikan setiap hari namun realisasi produksi baru di angka 4 - 5 ton per hari. Hal itu dipengaruhi ketersediaan bahan baku. Selain mengolah ikan nila, perusahaan juga mengolah ikan-ikan pelagis dan demersal.

 

Perusahaan juga siap melakukan ekspor produk olahan perikanan karena sudah memiliki sertifikat jaminan mutu yang dikeluarkan oleh KKP. Menteri Trenggono yang menyerahkan langsung sertifikat HACCP pada pemilik usaha siang tadi.

 

“Jadi kalau kita mampu produksi yang signifikan, dengan kualitas yang baik, menurut saya selain untuk kepentingan dalam negeri, kita juga bisa ekspor ke luar,” pungkasnya.

 

 

BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia