© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Menteri Trenggono Ajak Bupati Lembata Jaga Kelestarian Ekosistem Pesisir

Jumat, 17 Desember 2021


SIARAN PERS
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR: SP. 1211/SJ.5/XII/2021

 

JAKARTA (17/12) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak Bupati Lembata Thomas Ola Langoday untuk bersama-sama menjaga kelestarian ekosistem pesisir. Ini penting untuk mewujudkan laut Indonesia yang sehat hingga tercapai kesejahteraan masyarakat pesisir. Hal tersebut disampaikan saat audiensi Bupati Lembata di Kantor Pusat KKP pada Kamis (16/12/2021).

 

“Kelestarian ekosistem pesisir ini harus dijaga bersama-sama, agar prinsip ekonomi biru, dimana tujuannya itu pada kesehatan laut dan kesejahteraan masyarakat pesisir dapat kita wujudkan,” jelas Menteri Trenggono.

 

Hal ini sejalan dengan kebijakan penangkapan terukur yang menjadi salah satu program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2021-2024. Dengan mengendalikan penangkapan ikan melalui penerapan sistem kuota, maka overfishing dapat dihindari sehingga populasi perikanan terjaga dan sekaligus menghapus stigma tingginya praktik illegal, unreported, and unregulated fishing (IUUF) di Indonesia dan berubah menjadi legal, reported, and regulated fishing (LRRF).

 

Kabupaten Lembata yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini diketahui hanya terdiri dari satu pulau dengan 130.000 penduduk. Memiliki daerah laut yaitu tiga kali lebih luas dari daratan, serta memiliki sebanyak 79 kampung pesisir.

 

Selain membahas kelestarian ekosistem pesisir, Menteri Trenggono juga menginginkan Lembata menjadi salah satu model dari Kampung Nelayan Sehat karena memiliki potensi perikanan yang besar. Salah satunya ikan ekor kuning yang dihasilkan Lembata, di mana pasarnya telah merambah ke seluruh wilayah di NTT.

 

"Potensinya besar, ini mesti dijadikan model kampung nelayan sehat," ujar Menteri Trenggono.

 

Menteri Trenggono pun meminta para jajarannya untuk mencari tahu potensi lain serta masalah yang dihadapi oleh nelayan Lembata.

 

“Harus dicari tahu persis, agar tidak salah cara pandang kita, nelayan kita butuh apa, sarana apa yang diperlukan,” terang Menteri Trenggono.

 

Pada kesempatan itu, Menteri Trenggono mendengarkan penjelasan Bupati Thomas, mulai dari potensi perikanan yang dimiliki, wisata bahari, hingga adat istiadat yang sangat kental pada masyarakat nelayan di Kabupaten Lembata.

 

Bupati Lembata sepakat dengan Menteri Trenggono bahwa kelestarian ekosistem pesisir perlu dijaga apalagi ekonomi masyarakat Lembata memang bergantung pada kegiatan di laut. Selain subsektor perikanan tangkap, potensi wisata di Lembata juga kuat, termasuk dari sisi budaya.

 

Pada bulan Maret 2022 nanti, Pemerintah Kabupaten Lembata akan mengadakan sebuah festival budaya rekonsiliasi dengan alam.

 

Festival ini diselenggarakan mengingat kerusakan laut yang telah banyak terjadi di Indonesia, maka Pemerintah Kabupaten Lembata ingin menghidupkan kembali pemberdayaan masyarakat untuk gemar ke laut.

 

Terkait dengan kebijakan penangkapan terukur, Bupati Lembata mendukung hal itu, dan dia berharap kebijakan tersebut dapat menjadikan nelayan sejahtera dan makmur.

 

“Kita memahami, maka memang betul, tangkap ikan juga secukupnya, tidak boleh berlebih. Tujuannya itu kemakmuran, kesejahteraan nelayan,” terang Thomas.

 

BIRO HUMAS DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia