© Copyright 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

KKP Perkuat Sulawesi Utara Sebagai Pusat Hilirisasi Perikanan

Senin, 14 April 2025


SIARAN PERS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR : SP.152/SJ.5/IV/2025

 

 

JAKARTA, (14/4) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat peran Sulawesi Utara sebagai pusat hilirisasi dan ekspor perikanan dari kawasan timur Indonesia. Sepanjang tahun 2024, kinerja ekspor perikanan dari provinsi ini mencatatkan nilai signifikan sebesar USD 172,5 juta dengan volume ekspor mencapai 27,7 juta kilogram.

 

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Tornanda Syaifullah mengungkapkan komoditas unggulan seperti Tuna, Cakalang, dan Tongkol (TCT) mendominasi ekspor dari Sulut dengan kontribusi nilai mencapai USD 165 juta atau 95% dari total nilai ekspor. 

 

“Produk-produk tersebut telah melalui proses pengolahan dalam bentuk loin, fillet, dan produk beku siap saji, mencerminkan keberhasilan strategi hilirisasi perikanan yang dijalankan KKP,” ujar Tornanda di Jakarta.

 

Adapun pasar ekspor perikanan Sulut adalah Amerika Serikat dengan nilai USD 54,8 juta, Timur Tengah (USD 38 juta), Jepang (USD 25,1 juta), dan negara-negara di kawasan ASEAN (USD 17 juta).

 

Tornanda menambahkan, pihaknya mendorong hilirisasi bukan hanya untuk meningkatkan pasar ekspor, tapi juga untuk mendukung program prioritas dala, negeri seperti makan bergizi gratis dan ketahanan pangan.

 

*Penguatan rantai dingin hingga UPI*

 

Penguatan rantai dingin disebut Tornanda sebagai elemen penting dalam strategi hilirisasi perikanan. Rantai dingin untuk memastikan produk perikanan terjaga mutu dan daya saingnya dari produksi hingga sampai ke pasar global. 

 

“Penerapan sistem rantai dingin terintegrasi, mulai dari kapal penangkap, pelabuhan perikanan, unit pengolahan ikan (UPI), hingga cold storage dan transportasi ekspor, menjadi tulang punggung hilirisasi di Sulawesi Utara,” ungkapnya.

 

Selain rantai dingin, penguatan hilirisasi oleh KKP di Sulut juga dilakukan melalui upaya penguatan produktivitas UPI lewat fasilitasi sarana pengolahan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha. Berdasarkan data, jumlah industri pengolahan hasil kelautan perikanan di Sulawesi Utara sebanyak 68 UPI skala menengah besar, dimana sebagai besarnya berada di Kota Bitung.

 

Strategi lainnya KKP merevitalisasi sistem rantai dingin, termasuk pengembangan cold storage dan dukungan distribusi berbasis logistik efisien. Kemudian mengembangkan akses pasar, promosi dagang, dan kemitraan ekspor, pendampingan usaha dan fasilitasi kemitraan koperasi nelayan dan UMKM pengolahan, hingga pemanfaatan hasil hilirisasi untuk program makan bergizi dan pasar dalam negeri.

 

“KKP akan terus berkomitmen memperkuat ekosistem hilirisasi di Sulawesi Utara dan wilayah lainnya, agar sektor kelautan dan perikanan Indonesia menjadi pilar utama pembangunan nasional berbasis sumber daya kelautan dan perikanan,” pungkasnya.

 

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong peningkatan produksi dan kualitas hasil perikanan dengan menerapkan program ekonomi biru, sebagai upaya meningkatkan produk hasil perikanan di pasar global.

 

BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia