© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
KKP Luncurkan Platform CoFis Perkuat Hilirisasi Perikanan

Senin, 30 Oktober 2023 | 0:0:0 WIB

 

 

 

 

JAKARTA, (30/10) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) meluncurkan Platform CoFis (Collaboration for Fisheries Information System).

 

 

Platform ini merupakan kolaborasi hilirisasi teknologi untuk peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku usaha kelautan dan perikanan dalam mendukung program prioritas ekonomi biru yang digagas KKP dan program terobosan BPPSDM.

 

 

Latar belakang dibangunnya platform ini adalah keinginan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha secara lebih optimal, salah satunya teknologi ikan patin perkasa dan teknologi pembenihan, pendederan, pembesaran, vaksin. Untuk itu perlu hilirisasi berupa peningkatan adopsi teknologi perikanan dan kolaborasi berupa pelaksanaan hilirisasi teknologi ikan patin yang melibatkan lebih banyak mitra, tersegmentasi unit kerja, dan bersifat searah.

 

 

 

“Kami mendukung kolaborasi hilirisasi teknologi untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha kelautan dan perikanan yang dilakukan oleh Pusriskan (Pusat Riset Perikanan BPPSDM). Karena itu, kami menyambut baik dan mengapresiasi platform CoFis yang digagas oleh Pusriskan tersebut,” ujar Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) I Nyoman Radiarta pada Launching dan Diskusi Platform CoFis.

 

 

“Kami berharap platform CoFis dapat mendukung program prioritas KKP serta program terobosan BPPSDM seperti VOGA (Vocational Goes to Actors) dan SFV (SMART Fisheries Village atau desa perikanan cerdas). Kami juga mendorong Pusriskan untuk mengimplementasikan sinergi platform CoFis ini dengan Command Center BPPSDM,” tambah Nyoman.

 

 

Seiring dengan transformasi BRSDM menjadi BPPSDM, program dan kegiatan pada satuan-satuan kerja lingkup BPPSDM berfokus pada pengembangan SDM kelautan dan perikanan, termasuk Pusriskan. CoFis merupakan salah satunya.

 

 

Kepala Pusriskan Yayan Hikmayani mengatakan, CoFis merupakan design program kolaborasi hilirisasi teknologi perikanan untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha ikan. Selain berupa dokumen, juga CoFis yang merupakan Platform digital untuk kolaborasi hilirisasi teknologi untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha.

 

 

 

“Platform digital CoFis dapat digunakan untuk meningkatkan keterjangkauan akses bagi pelaku usaha perikanan di wilayah remote area dan Grand design yang mengelaborasikan, teknologi, kegiatan hilirisasi, dan bentuk kolaborasi untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha melalui kolaborasi antar stakeholders. Platform digital yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterjangkauan dan modul pelatihan terstandar,” tutur Yayan.

 

 

Menurutnya, terdapat beberapa terobosan inovasi, seperti nilai tambah bagi organisasi dan stakeholder, yaitu tersedianya panduan dan kebijakan untuk kolaborasi hilirisasi teknologi ikan patin, tersedianya platform digital CoFis untuk peningkatan kinerjanya, target organisasi dapat tercapai melalui kontribusi CoFis. Bagi stakeholder, adanya kemudahan akses, sebagai upaya negara hadir dan menghasilkan masyarakat kelautan dan perikanan yang unggul dan berdaya saing.

 

 

Inovasi lainnya adalah terkait kebaruan, yaitu berupa grand design kolaborasi hilirisasi teknologi untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha patin serta platform digital yang dapat digunakan untuk memperluas jangkauan penggunanya. Inovasi berikutnya adalah dapat diterapkan secara berkelanjutan, artinya dapat digunakan di lokasi lainnya serta dapat diintegrasikan, teruji, handal dan dimutakhirkan secara berkala.

 

 

“Selain itu, CoFis dapat digunakan untuk program sejenis yang bertujuan meningkatkan kapasitas SDM pelaku utama yang berada di remote area. CoFIS juga Sesuai dengan nilai-nilai organisasi, core values ASN Ber-AKHLAK dan menerapkan regulasi Sisnas Iptek berdasarkan UU 11 Tahun 2019,” ungkap Yayan.

 

 

Lokasi uji coba CoFis dilakukan pada SFV Patin Perkasa di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Komoditasnya adalah Ikan Patin Perkasa yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 75/KEPMEN-KP/2018.

 

 

Berbeda dengan patin biasa, Patin Perkasa memiliki bebagai keunggulan diantaranya, pertumbuhan lebih cepat 16,61-46,42 persen, produktivitas lebih tinggi 11,27-46,41 persen, rasio konversi pakan (FCR) lebih rendah 5,6-16,3 persen. Harga Pokok Produksi (HPP) yang ditetapkan lebih rendah 4,45-17,92 persen, B/C ratio pembesaran lebih tinggi 14,71-48,48 persen, serta kelangsungan hidup sekitar 98,29 persen.

 

 

Yayan berharap, platform CoFis dapat memberikan berbagai manfaat, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang. Manfaat jangka pendeknya antara lain terciptanya pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang jenis teknologi dan inovasi yang relevan dan dibutuhkan untuk menghasilkan efisiensi, efektivitas dan nilai tambah; meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional dan meminimalkan kesalahan sehingga terwujudnya konsistensi dalam pelaksanaan berbagai tugas terkait hilirisasi teknologi; teridentifikasinya pemangku kepentingan yang relevan untuk membantu mempercepat adopsi teknologi dan mendukung implementasi; terciptanya implementasi CoFis yang benar dan efektif dalam rangka meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para aktor terlibat, serta memfasilitasi proses hilirisasi; serta peningkatan keterampilan instrukur dan penyuluh di lokasi.

 

 

Adapun manfaat jangka menengahnya antara lain tersedianya dasar hukum, pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam kolaborasi hilirisasi teknologi yang memastikan bahwa semua pihak memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam proyek; tersedianya dokumen, pedoman yang dapat membantu memastikan konsistensi dalam hilirisasi teknologi bagi peran mitra, membantu mengurangi risiko kesalahan, meningkatkan efisiensi, dan memastikan bahwa praktik terbaik diikuti secara konsisten; tersusunnya panduan yang jelas tentang kriteria dan persyaratan untuk memilih mitra sehingga dapat memastikan kolaborasi berjalan sukses; serta membantu dalam mengukur dampak dan keberhasilan hilirisasi teknologi dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.

 

 

Sementara itu, manfaat jangka panjangnya antara lain peningkatan jangkauan penggunaan CoFis; tumbuhnya pelaku usaha patin yang unggul dan berdaya saing; serta gambaran dampak dan keberhasilan hilirisasi teknologi, sehingga dapat memastikan bahwa tujuan-tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai dan membantu dalam mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.

 

 

 

Selain dapat memberikan berbagai manfaat tersebut, Yayan juga berharap melaui CoFis ini kapasitas pengetahuan masyarakat meningkat, teknologi yang digunakan dan produktivitas usaha patin meningkat. Diharapkan juga tingkat adopsi teknologi patin meningkat, melalui pelatihan dan pendampingan kepada pelaku usaha. Selain itu, pelaksanaan hilirisasi teknologi patin bersinergi atau melibatkan banyak mitra, berbagai peran dan bersifat multi arah.

 

  

Untuk lebih jelasnya mengenai CoFis ini, masyarakat dapat mengakses tautan berikut https://cofish.labdata.id/.(MNA)

 

 

HUMAS BPPSDM

Sumber:

KKP WEB BPPSDMKP

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

PENGUNJUNG

114778

© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia