© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Tingkatkan Keselamatan Nelayan, Menteri Trenggono Serahkan Perangkat Wakatobi AIS

Rabu, 8 Juni 2022


SIARAN PERS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR: SP.420/SJ.5/VI/2022

 

WAKATOBI (8/6) – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyerahkan bantuan Perangkat Wakatobi AIS (Wahana Keselamatan dan Pemantauan Objek Berbasis Informasi/Automatic Identification System) kepada nelayan Wakatobi dan Pemerintah Daerah. Penyerahan bantuan tersebut diharapkan membantu nelayan pada saat berlayar sekaligus mendukung percepatan program penangkapan ikan terukur.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat mengunjungi Loka Perekayasa Teknologi Kelautan (LPTK) Wakatobi dan melihat langsung pengoperasian perangkat teknologi pada Rabu (8/6). Menteri Trenggono juga mengapresiasi teknologi Wakatobi AIS karena meningkatkan aspek keselamatan berlayar khususnya bagi nelayan kecil.

 

"Ini sangat bagus, perlu terus dikembangkan, agar fitur-fiturnya, pesan-pesannya dapat semakin membantu kebutuhan nelayan saat berlayar," jelas Trenggono.

 

Dalam kesempatan tersebut Menteri Trenggono juga menyerahkan secara simbolis bantuan Wakatobi AIS sebanyak 10 unit untuk nelayan dan 1 unit untuk Pemerintah Kabupaten Wakatobi. Dia berharap melalui penyerahan bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas nelayan Wakatobi.

 

“Tentu harapan kami dengan dukungan perangkat dan teknologi ini produktivitas nelayan meningkat, sehingga mereka semakin sejahtera. Ini juga merupakan hal yang positif dalam upaya percepatan penangkapan ikan terukur”, ujarnya.

 

Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Riset Kelautan Rudi Alek Wahyudin mewakili Kepala BRSDM di LPTK menjelaskan bahwa tujuan utama dari teknologi Wakatobi AIS ini adalah keterpantauan nelayan dan aspek keselamatan nelayan. Rudi menuturkan bahwa AIS ini diharapkan menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi nelayan kecil diantaranya ketersediaan informasi meteorologi di daerah penangkapan ikan, keterpantauan serta keadaan darurat yang dialami Ketika Kapal berlayar.

 

“Dengan perangkat ini harapannya Kapal dapat terpantau sehingga Ketika terjadi kondisi darurat dapat dilakukan pertolongan secara cepat”, ujar Rudi.

 

Lebih rinci Kepala LPTK Efi Noferya Manafi mengatakan, Wakatobi AIS memang didesain khusus sesuai karakteristik nelayan kecil Indonesia. Karena itu, bentuk, ukuran, dan energi yang digunakan pun dirancang sesederhana mungkin agar tak menyulitkan nelayan tradisional. Alat ini didesain dapat bekerja secara portabel dengan baterai sebagai sumber tenaga yang bisa diisi ulang setiap masa pemakaian 96 jam atau 6 hari untuk sekali pengisian baterai.

 

“Dengan fungsi dasar AIS yang dimiliki memungkinkan lokasi dan pergerakan nelayan terpantau detik ke detik di stasiun penerima (VTS)”, terang Efi.

 

Selain itu, Efi menambahkan bahwa Wakatobi AIS juga dirancang untuk dapat terkoneksi ke sistem pemantauan lalu lintas kapal (Vessel Traffic System/VTS) yang biasa terdapat di pelabuhan-pelabuhan dan otoritas pelayaran. Wakatobi AIS ini juga dapat mendeteksi perangkat AIS pada kapal non perikanan sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan di laut.

 

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono juga menyampaikan bahwa aspek keselamatan berlayar bagi nelayan Indonesia ini juga menjadi salah satu perhatian dalam penerapan penangkapan ikan terukur. Menteri Trenggono juga terus mendorong penerapan sistem keselamatan di atas Kapal perikanan.

 

HUMAS BRSDM

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia