© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Perkuat Pengelolaan Perikanan Indonesia, KKP dan Marine Stewardship Council Gelar Bimtek

Rabu, 8 Juni 2022


SIARAN PERS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR: SP.417/SJ.5/VI/2022

 

BOGOR (8/6) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) dan Marine Stewardship Council (MSC) kembali adakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Perikanan Komprehensif Tingkat 2. Bimtek bertujuan untuk memperkuat pengelolaan perikanan Indonesia dan komitmen pemerintah dalam mengimplementasikan program perbaikan perikanan ( Fishery Improvement Program /FIP).

 

Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan Ridwan Mulyana mengatakan kerja sama KKP dengan MSC memberikan kesempatan langsung untuk meningkatkan kompetensi sebagai ahli perikanan berstandar global MSC. Pengembangan kapasitas dalam bentuk bimtek ini juga menjadi kontribusi Indonesia dalam mengembangkan dan menunjang perwujudan praktik perikanan berkelanjutan di Indonesia.

 

“Bimtek Tingkat 2 MSC ini merupakan kali kedua setelah peluncurannya pada Juli 2021. Platform yang digunakan telah dirancang untuk memperkuat pemangku kepentingan perikanan. Selain itu, bimtek juga meningkatkan pemahaman teknis yang diperlukan dalam perbaikan dan memenuhi persyaratan standar perikanan MSC yang merupakan standar keberlanjutan global bagi perikanan tangkap,” terangnya.

 

Program ini merupakan kombinasi kursus mandiri dan diskusi melalui platform daring yang dipandu langsung oleh narasumber MSC. Platform pelatihan mencakup materi tingkat menengah “ Moving Towards MSC Certification ” yang membahas secara rinci teknis Standar Perikanan MSC, termasuk rangkaian kegiatan pembelajaran.



Bimtek tersebut diikuti oleh 31 peserta yang berasal dari KKP, Dinas Kelautan dan Perikanan 5 Provinsi (Bali, NTB, Maluku, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan), Universitas Syiah Kuala, Universitas Udayana, IPB University, Politeknik AUP KKP, NGO, serta perwakilan Asosiasi Pengolah Rajungan Indonesia, Asosiasi Demersal Indonesia, PT Sahabat Laut Lestari, Aruna, PT Cassanatama Naturindo dan PT Sekar Laut Tbk. Peserta akan menjalani bimtek guna mendalami materi teknis perikanan menuju sertifikasi MSC yang akan diimplementasikan pada program perikanannya masing-masing.



Ridwan menambahkan, saat ini beberapa komoditas perikanan di Indonesia sedang dalam tahapan proses menuju standar keberlanjutan MSC, antara lain perikanan rajungan, udang, cumi-cumi, kembung, teri, tongkol, kepiting, kakap, dan kerapu.



“Dengan standar keberlanjutan MSC ini, tidak hanya menunjang keberlanjutan perikanan saja, tetapi juga memperluas pasar ekspor hasil perikanan dengan memiliki branding sehingga menambah nilai jual yang sekaligus akan meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat perikanan tersebut,” jelasnya.



Hadir pada saat pembukaan bimtek, Direktur Regional Asia Pasifik MSC Patrick Caleo mengatakan keikutsertaan pemerintah menjadi kunci dalam perbaikan untuk mendorong tercapainya keberlanjutan perikanan secara lebih strategis. Dia mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang berkomitmen dan mendukung pengelolaan perikanan berkelanjutan.



“Ketika suatu produk perikanan berhasil memenuhi standar sertifikasi, ini harus dipertahankan, dan terus dilanjutkan. Untuk bersertifikasi MSC, komoditas perikanan harus menunjukan stok ikan yang sehat, minim dampak terhadap lingkungan, dan memiliki pengelolaan yang efektif melalui penilaian yang dilakukan oleh pihak ketiga,” ungkapnya.



Bimtek ini berlangsung selama dua minggu hingga 17 Juni 2022 dan disampaikan melalui platform Sistem Manajemen Pembelajaran LearnUpon. Pelatihan dipandu oleh tim yang terdiri dari staf MSC dan konsultan pihak ketiga yang memiliki pengalaman dalam penilaian perikanan MSC.



Setelah menyelesaikan bimtek ini, para peserta akan mengikuti uji kompetensi. Ini merupakan syarat bagi peserta untuk menjadi Konsultan Teknis MSC, ahli perikanan yang terbukti memahami persyaratan Standar Perikanan MSC dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan mengelola implementasi FIP suatu perikanan.



Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan sertifikasi MSC merupakan bukti bahwa Indonesia mendukung penuh pengelolaan perikanan berkelanjutan mengingat sertifikasi MSC juga telah menjadi standar global untuk memastikan kualitas dan ketertelusuran produk perikanan.



HUMAS DITJEN PERIKANAN TANGKAP

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia