SORONG - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen menjaga keberterimaan ekspor komoditas kelautan dan perikanan. Sebagai negara net eksportir produk perikanan, produk Indonesia telah diterima di 171 negara di dunia.

"Salah satu kunci keberhasilan keberterimaan produk perikanan Indonesia adalah adanya harmonisasi sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan dengan persyaratan negara tujuan ekspor," kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Pamuji Lestari saat membuka rapat koordinasi pemenuhan persyaratan ekspor ke negara mitra dan negara tujuan ekspor di Sorong, Senin (13/2/2023).

Sosok yang akrab disapa Tari ini mengungkapkan, BKIPM juga terus menjalin kerjasama dengan negara mitra terkait Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SJMKHP). Seperti yang dilakukan dengan General Administration of Customs of the People’s Republic of China (GACC). Kerjasama kedua lembaga tersebut terjalim sejak 11 November 2008.

"Kerjasama ini telah kita perpanjang lagi sampai 7 Februari 2023," ujarnya.

Tercatat, Unit Pengolahan Ikan (UPI) Indonesia yang terdaftar di RRT berjumlah 103 UPI. Dimana sejumlah 207 UPI masih menunggu evaluasi dari GACC, baik yang bertujuan untuk perpanjangan nomor registrasi maupun UPI pendaftaran baru.

Dikatakannya, BKIPM juga terus berkoordinasi dan berkomunikasi secara aktif dengan GACC terkait perpanjangan nomor registrasi ini.

"Sehingga eksportasi produk perikanan Indonesia tidak mengalami hambatan di negara Tiongkok," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Tari menyebut GACC telah mengeluarkan pemberitahuan melalui GACC Announcement No. 131 of 2022 tertanggal 28 Desember 2022, yang baru diinfokan oleh GACC tanggal 9 Januari 2023. Surat tersebut berisi pemberitahuan bahwa tidak lagi dilakukan pengujian Covid-19 terhadap seluruh importasi produk rantai dingin dan non-rantai dingin di seluruh pelabuham di Tiongkok.

"Dengan adanya berita baik ini, agar UPT dapat melakukan rekapitulasi data vaksinasi terhadap seluruh karyawan baik proses maupun administrasi, selalu menjaga protokol Kesehatan," jelas Tari.

Sebagai informasi, dalam rapat koordinasi ini dibahas juga update persayratan ekspor ke berbagai negara seperti ke negara Arab Saudi, India dan Taiwan dan sejumlah negara lain.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengintruksikan jajarannya untuk rutin melakukan pembinaan kepada pelaku usaha mulai dari hulu sampai hilir agar produk yang dihasilkan terjamin mutu dan kualitasnya, serta memenuhi persyaratan pasar dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Menteri Trenggono mengingatkan, jaminan pemenuhan persyaratan ini penting sebagai upaya meningkatkan kepercayaan pasar dunia terhadap produk perikanan Indonesia.