© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

KKP Antar UMKM Koi Asal Blitar Ekspor Perdana ke Malaysia

Jumat, 10 Juni 2022


SIARAN PERS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR: SP.429/SJ.5/VI/2022

 

SURABAYA (10/6) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melepas ekspor perdana 80 ekor ikan hias jenis koi asal Blitar, Jawa Timur ke Malaysia. Koi tersebut berasal dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Surabaya I.

 

"Tentu kami bangga, karena yang ekspor kali ini UD Sanggrilla Fish, pelaku usaha kecil yang akhirnya berhasil menembus pasar ekspor. Hal ini tak lepas dari peran pendampingan BKIPM Surabaya I hingga akhirnya pelaku usaha berhasil memenuhi persyaratan kesehatan dan mutu negara tujuan ekspor, " kata Suprayogi, Kepala BKIPM Surabaya I di kantornya, Jumat (10/6/2022). 

 

Yogi memaparkan, BKIPM Surabaya I memiliki fungsi strategis dalam mendukung kelancaran kegiatan lalulintas melalui Bandara Internasional Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Hingga saat ini, 149 Unit Pengolah Ikan (UPI) yang tersebar di 26 kab/kota se Jawa Timur, serta 35 Unit usaha pembudidaya ikan, memiliki peluang untuk menjangkau pasar global melalui jalur udara maupun laut via Surabaya.

 

"Potensi lalulintas produk perikanan melalui BKIPM Surabaya I sangat besar," terang Yogi.

 

Merujuk data lalulintas BKIPM Surabaya I tahun 2021, volume ekspor ikan non hidup dari Surabaya mencapai 220 ribu ton dan 1,6 juta ekor dalam keadaan hidup. Total frekuensi pengiriman tercatat 19.783 kali. 

 

Yogi menambahkan, geliat lalu lintas produk perikanan khususnya ikan hias air tawar juga menunjukkan angka yang signifikan, yakni 6 miliar ekor. Dari jumlah tersebut, ikan koi menjadi salah satu komoditi dominan dengan pengiriman domestik sebanyak 14.617 kali dengan  jumlah 3.661.106 ekor

 

"Sekitar 80% jumlah pengiriman berasal dari Blitar. Frekuensi pengiriman ikan koi ini terbilang tinggi, dan menunjukkan kualitas yang tidak kalah dengan Koi Jepang, jadi kami kira sudah saatnya menembus pasar dunia," ujar Yogi.

 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Toha, menyampaikan dukungan terhadap pengembangan akses pasar ikan hias dari wilayahnya. Dia memastikan akan terus sinergi dengan BKIPM Surabaya I untuk mempercepat kegiatan ekspor, seperti pengurusan CKIB dan pendampingan dalam teknis budidaya.

 

Toha berharap, dengan adanya ekspor mandiri, para pelaku usaha lain semakin termotivasi mengembangkan usahanya. "Semoga ini memacu semangat yang lainnya," harapnya.

 

Sebagai informasi, ekspor perdana ini dilakukan pada Kamis 9 Juni 2022. Kegiatan ini dihadiri sejumlah instansi terkait, di antaranya Kantor Pelayanan Bea Cukai Juanda, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, BKIPM Surabaya I, Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, PT Angkasa Pura Logistik, dan UD Sanggrilla Fish Indonesia.

 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengingatkan agar jajarannya yang berada di UPT bisa menjadi representasi kehadiran negara. Dengan begitu, diharapkan UPT bisa menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat dan negara.

 

HUMAS BKIPM

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia