© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Kamboja Belajar Penerapan Sistem Jaminan Mutu Produk Perikanan ke Indonesia

Rabu, 14 Juni 2023 | 00:00:00 WIB


SIARAN PERS
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR: SP.205/SJ.5/VI/2023

 

JAKARTA (14/6)- Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SJMKHP) hulu-hilir yang diterapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Indonesia menginspirasi Kamboja. Ini dibuktikan dengan delegasi negeri Angkor Wat melakukan benchmark ke Tanah air sejak 5-14 Juni 2023.

 

"Sebelumnya kami sempat ketemu saat Seafood Forum di Wina, Austria tahun 2022 dan sebagai tindak lanjut, Kamboja tertarik untuk melihat langsung di Indonesia," kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Pamuji Lestari.

 

Sosok yang akrab disapa Tari ini mengaku sempat melakukan courtesy call dengan Kamboja. Dalam kunjungan kenegaraan ini, delegasi Kamboja berjumlah 19 yang berasal dari Fisheries Administration (FiA), Department of Agro-Industry, Department of Certification - Institute of Standards of Cambodia, Laboratory Department and CapFish Capture: Post Harvest Fisheries Development Project, UNIDO, Cambodia.

 

"Tentu ini suatu kebanggaan bagi kami, karena kunjungan delegasi Kamboja dalam rangka melakukan studi banding (benchmark) ke Indonesia," terang Tari.

 

Dalam kunjungan tersebut, Kamboja menilai Indonesia sebagai salah satu leading countries pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan. Hal ini terlihat dari volume dan nilai keberterimaan yang tinggi di pasar Uni Eropa. Adapun delegasi Kamboja dan UNIDO memiliki projek kerjasama CAPFish-Capture: Post-harvest Fisheries Development Project yang bertujuan agar produk perikanan dari Kamboja dapat diterima dan memenuhi persyaratan pasar Uni Eropa.

 

"Tentu apresiasi tersebut menjadi motivasi bagi kami untuk konsisten menjalankan quality assurance," ujar Tari.

 

Sebagai informasi, pertemuan dibuka oleh Kepala Pusat Pengendalian Mutu dan pemaparan tujuan kunjungan dari perwakilan Delegasi Kamboja, Unido Kamboja dan Unido Indonesia. Dalam pertemuan pembukaan dihadiri juga oleh pejabat dan perwakilan dari DJPT, DJPB dan BKIPM.

 

Selain pemaparan materi oleh masing-masing unit kerja terkait di BKIPM, DJPT dan DJPB dilaksanakan juga kunjungan lapangan baik di Jakarta dan Bali yakni ke Unit Pengolahan Ikan (UPI), laboratorium BKIPM, fasilitas budidaya, tempat pendaratan ikan dan kapal penangkap ikan.

 

"Delegasi Kamboja berharap hasil kunjungan ini dapat menjadi tolak ukur pembelajaran agar produk hasil perikanan Kamboja dapat menembus pasar Uni Eropa," tutup Tari.

 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan karantina adalah soal keamanan dan kedaulatan negara, mencegah penyebaran penyakit. Menurutnya, pengendalian mutu tetap menjadi domain dari KKP dari hulu hingga hilir agar dapat memenuhi standar dan kualifikasi yang telah ditentukan. KKP sendiri sudah merancang suatu program besar bertema Blue Economy.

 

HUMAS BKIPM

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

PENGUNJUNG

160282

© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia