© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Dorong Pemberdayaan Perempuan, KKP-APEC Gelar Workshop Pemanfaatan Limbah Perikanan

Jumat, 10 Juni 2022


SIARAN PERS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR: SP.428/SJ.5/VI/2022

 

BALI (10/6) – Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Undersecretariat of Fisheries and Aquaculture of Chile menggelar Workshop on Guide and Valuing Fishery by Product: Promotion of Sustainable Artisan Activities of Women Empowerment secara Hybrid di Bali. Kegiatan berlangsung dua hari pada 8 dan 9 Juni 2022.

 

Workshop yang merupakan usulan Indonesia dan Chile di forum APEC Ocean and Fisheries Working Group (APEC-OFWG) ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan kembali limbah biologis atau produk sampingan dari perikanan skala kecil di daerah pesisir.

 

"Langkah ini memungkinkan terciptanya unit bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu, juga mengedepankan peran perempuan karena seperti yang kita tahu, perempuan memiliki partisipasi yang besar dalam peningkatan kondisi kehidupan masyarakat pesisir”, ungkap Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar dalam siaran resmi KKP, Kamis (10/6/2022).

 

Monica Rojas Noack, Head of International Affairs Unit, National Fisheries and Aquaculture Service, Chile, selaku Lead Shepheard APEC-OFWG mengatakan, lokakarya ini akan mengidentifikasi pengalaman terbaik dan peluang baru dalam penggunaan kembali limbah biologis dari penangkapan ikan, serta menghasilkan instrumen panduan untuk mereplikasi pengalaman terbaik tersebut.

 

Lokakarya hari pertama terbagi dalam dua sesi, yakni pertukaran informasi dan diskusi successful projects dari lima anggota APEC yaitu Chile, Indonesia, Peru, Tiongkok dan Filipina. Kemudian finalisasi konsep dokumen Guidelines of Projects for the Reduction of Sea Food Loss and Waste yang berisikan pedoman dalam pemanfaatan limbah beserta panduan untuk mereplikasi proyek tersebut.

 

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri, Ari Prabowo dalam sambutannya menyampaikan bahwa KKP telah berkomitmen mengembangkan potensi sumber daya kelautan dan perikanan dengan pendekatan ekonomi biru. Implementasi prinsip ekonomi biru harus didasarkan pada aliran material yang bersih dan minim limbah, serta mendorong daur ulang material sehingga tidak ada sisa sampah dan limbah yang bermuara ke laut.

 

“Kami merasa terhormat dapat menyelenggarakan workshop yang akan memberikan masukan untuk pengolahan kembali limbah perikanan termasuk pemberdayaan perempuan. Saya harap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi seluruh anggota APEC dan pemangku kepentingan,“ urai Ari Prabowo.

 

Ari menambahkan, prinsip ekonomi biru yang diusung KKP diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, inklusi sosial, meningkatkan mata pencaharian, serta memastikan kelestarian lingkungan laut dan wilayah pesisir.

 

Sebagai informasi, Workshop on Guide and Valuing Fishery by Product: Promotion of Sustainable Artisan Activities of Women Empowerment diikuti oleh perwakilan dari Indonesia, Chile, Tiongkok, Thailand, Brunei Darussalam, Papua Nugini, Filipina, Peru serta sejumlah pemangku kepentingan secara virtual.

 

Pada kegiatan tersebut, peserta juga mengunjungi learning center perikanan terintegrasi yang memiliki program pengolahan produk limbah berbasis masyarakat. Kunjungan ini untuk melihat secara langsung praktik pengolahan kembali limbah perikanan.

 

 

BIRO HUMAS DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia