© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Buka Puasa Bersama dengan Nelayan dan Anak Yatim, Menteri Trenggono Serahkan 300 Paket Sembako

Kamis, 14 April 2022


SIARAN PERS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR: SP.270/SJ.5/IV/2022

 

CIREBON (14/4) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bersama jajaran gelar buka puasa bersama nelayan dan anak yatim di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, Cirebon. Dalam gelaran tersebut, diserahkan pula 300 paket sembako untuk nelayan, awak kapal perikanan dan anak yatim.

 

Menteri Trenggono juga melakukan dialog dengan nelayan untuk menyerap aspirasi dan menjaring permasalahan yang kerap terjadi di daerah pesisir Cirebon. Seperti pendangkalan yang sering menjadi kendala nelayan dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan.

 

Seperti diungkapkan Sunarto, nelayan Lemahwungkuk, Cirebon mengatakan kedangkalan sungai kerap terjadi saat musim surut sehingga kapal tidak bisa masuk ke muara sungai.

 

Belum optimalnya fasilitas fisik seperti jetty, tempat pelelangan ikan (TPI) dan breakwater juga menjadi kendala nelayan Lemahwungkuk dan Kesenden, Cirebon. Permasalahan sampah juga menjadi isu saat musim ombak tinggi yang sering terbawa masuk ke muara.

 

Menanggapi permasalahan nelayan tersebut, Menteri Trenggono akan segera merealisasikan pembangunan jetty dan breakwater. Dia juga meminta pemerintah daerah setempat berkoordinasi dengan Dirjen Perikanan Tangkap untuk pembangunan TPI.

 

“Kalau bisa tahun ini ya Pak Sekda direalisasikan, agar nelayan tahu harga ikan saat didaratkan. TPI ini harus ada di setiap lokasi pangkalan pendaratan ikan. Untuk pendangkalan ikan, nanti saya sampaikan ke Menteri PUPR agar dapat dilakukan perbaikan dan pengerukan secara berkala,” ujarnya.

 

Menindaklanjuti permasalahan sampah, Menteri Trenggono mengatakan sampah adalah musuh bersama. Untuk itu perlu peran aktif dari berbagai pihak, terutama warga yang hidup di wilayah pesisir.

 

“Kalau ada sampah, sulit tidak menangkap ikan? Bisa jadi yang membuang sampah itu keluarga kita sendiri. Harus diedukasi, nanti bersama Ditjen PRL kita buat program setiap enam bulan sekali nelayan tidak mencari ikan, tapi mengumpulkan sampah dan dibayar sampahnya,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut Menteri Trenggono mengatakan KKP akan segera menerapkan kebijakan penangkapan ikan terukur. Dia memastikan nelayan tradisional bebas dari pungutan biaya dan perizinan namun harus tertib menggunakan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan.

 

“Kelestarian ikan harus kita jaga, diatur alat tangkapnya, jangan kotori laut dengan sampah agar generasi selanjutnya bisa menikmati ikan kita. Ikan juga akan diatur kuota penangkapannya supaya terus berkesinambungan,” pungkasnya.

 

Kegiatan buka bersama di PPN Kejawanan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Menteri Trenggono di Cirebon. Sebelumnya, dia melakukan kunjungan ke Masjid Sunan Gunung Jati Cirebon dan mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

 

HUMAS DITJEN PERIKANAN TANGKAP

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia