© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Akademi Komunitas Wakatobi Dukung Keberlanjutan Pengelolaan Laut

Jumat, 10 Juni 2022


SIARAN PERS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR: SP.427/SJ.5/VI/2022

 

WAKATOBI (10/6) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong pengelolaan laut berkelanjutan. Salah satu upaya tersebut dilakukan dengan mendorong peran Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan (AKKP) Wakatobi sebagai salah satu unit pendidikan di bawah Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP dalam pengembangan SDM dan inovasi kelautan dan perikanan.

 

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada kunjungan kerjanya ke kampus AKKP Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada hari Rabu (8/6), mendukung kegiatan-kegiatan AKKP dalam mengupayakan sektor kelautan dan perikanan berkelanjutan. Salah satu yang diapresiasi adalah budidaya rumput laut ramah lingkungan menggunakan batok kelapa sebagai pelampungnya.

 

“Saya mau diaplikasikan untuk pengembangan budidaya. Di sini kan budidayanya bagus. Di sini ada kampung budidaya ada akademinya,” ungkap Menteri Trenggono.

 

Menteri Trenggono juga menyampaikan dukungannya atas program-program AKKP lainnya, seperti Gerakan One Man One Mangrove dan Gerakan One Man One Coral untuk mendukung implementasi blue carbon. Tak hanya secara lisan, bahkan Menteri Trenggono menandatangani secara tertulis dukungan tersebut.

 

“Program ini perlu disinergikan dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) untuk mendukung implementasi blue carbon”, ujarnya.

 

Selain menciptakan program dan inovasi, AKKP juga melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi dan penyadartahuan Metode Coral Tree dalam rangka pemulihan terumbu karang pada perairan laut Desa Matohara, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Wakatobi. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP) BRSDM Bambang Suprakto.

 

Bambang juga menjelaskan bahwa sistem pendidikan pada satuan pendidikan tersebut menerapkan sistem pendidikan vokasi melalui pendekatan teaching factory dengan porsi praktik 70% dan teori 30%. Sebanyak 55% kuota peserta didik diisi oleh anak-anak pelaku utama kelautan dan perikanan.  Para lulusannya tak hanya mendapat ijazah, tapi juga sertifikat kompetensi dan keahlian. Biaya pendidikannya disubsidi oleh negara.

 

“Mayoritas peserta didik adalah anak-anak nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan, serta petambak garam”, terang Bambang

 

Sementara itu, Direktur AKKP Heru Santoso menambahkan, AKKP memiliki dua program studi, yaitu Konservasi dan Ekowisata Bahari. Lulusan Konservasi mendapat Sertifikat Kompetensi Selam Open Water Diver A1, Selam Advance Adventurer A2, dan Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan. Sementara itu, lulusan Ekowisata Bahari mendapat sertifikat kompetensi Pemandu, Ekowisata, Selam Advance Adventurer A2, dan Selam Open Water Diver A1. Saat ini sedang dibuka pendaftaran satuan-satuan pendidikan KKP, termasuk AKKP, yang informasinya dapat diakses melalui tautan www.pentaru.kkp.go.id.

 

HUMAS BRSDM

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia