© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Prediksi Arus Laut di Kepulauan Seri

Selasa, 12 Januari 2021 | 0:0:0 WIB

Jakarta - Peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak, di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu, pada 9 Januari 2021 , menjadi perhatian seluruh pihak. Berdasarkan data terakhir, pada 11 Januari 2021, pukul 22.05 WIB, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah mengevakuasi total 74 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 selama tiga hari pencarian.

 

Peneliti Bidang Oseanografi terapan pada Laboratorium Data Laut dan Pesisir, Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikan (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Widodo Pranowo, menjelaskan bahwa kondisi laut kepulauan Seribu di bulan Januari dominan bergerak ke arah timur mengikuti pola pergerakan angin musim barat.

 

"Kondisi arus permukaan laut di sana dari tanggal 9-18 Januari 2021 diramalkan dominan bergerak ke arah timur mengikuti pola pergerakan angin musim barat. Kedalaman perairan di sekitar lokasi yang diperkirakan jatuhnya pesawat Sriwijaya sekitar 14,2 hingga 25 meter, yaitu di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang. Apabila ada debris atau serpihan puing yang mengapung di permukaan air maka diperkirakan dapat terangkut menuju ke timur. Semakin lama badan pesawat belum ditemukan, maka debris yang mengapung di permukaan lautan akan terus terbawa ke arah timur," jelas Widodo.

 

Sebagaimana diketahui saat ini tim penyelam gabungan dari Ditpolairud Polda Metro Jaya, Polda Banten dan Pas Pelopor Korps Brimob Polri hingga kini terus melaksanakan proses pencarian korban dan tubuh pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

 

Pada kedalaman sekitar 6 atau 10 meter, Widodo menyampaikan bahwa  kondisi arus permukaan lautnya dipengaruhi oleh angin dan bergerak ke arah timur. Sedangkan kondisi arus pada kedalaman lebih dari 10 meter hingga 15 meter, akan dipengaruhi juga oleh pasang surut.

 

“Hal ini akan menyebabkan perbedaan pergerakan arus pada kedalaman 10-15 meter, yakni bergerak ke barat, barat-laut atau barat-daya. Sehingga debris yang berada pada kedalaman 10-15 meter kemungkinan akan bergerak secara lokal, hanya di sekitar basin di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki,” terang Widodo.

 

Pihaknya pun berharap agar badan pesawat, black box, serta jenazah korban dapat segera ditemukan.

 

HUMAS BRSDM

 

 

Sumber:

KKP WEB Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan Dan Perikanan

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

PENGUNJUNG

114791

© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia