Pemilik UMKM Fania Food, Ibu Hani Kusdaryanti saat melakukan penandantangan perjanjian kerjasama dengan Kereta Api Logistik di Semarang (21/6) 

JAKARTA - Pengiriman komoditas kelautan dan perikanan kini semakin mudah dan terjangkau di area Jawa. Pelaku UMKM perikanan, Hani Kusdaryanti asal Yogyakarta ini mengaku distribusi produknya kini semakin cepat berkat kerjasama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan PT. Kereta Api Logistik (Kalog).

Memiliki area pemasaran produknya mencakup daerah Kebumen, Cilacap, Cirebon Cikarang, serta di Jawa Timur seperti Solo, Surabaya dan Malang, Hani kini bisa menekan biaya ongkos kirim. Sementara mutu produknya tetap terjaga hingga ke daerah tujuan.

"Alhamdulillah sampai hari ini tambah lancar, lebih murah, kemudian mutu produk sampai di lokasi tujuan itu masih bagus, masih beku, jadi masih terjaga suhunya," tutur Hani saat menceritakan pengalamannya kepada Tim Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDS), beberapa waktu lalu.

Sementara Direktur Logistik Ditjen PDS, Berny A Subky menuturkan distribusi dengan kereta menjadi salah satu terobosan KKP dan hasil kolaborasi dengan Kalog. Kolaborasi tersebut fokus pada pengembangan fasilitas multimoda distribusi hasil kelautan dan perikanan.

"Alhamdulillah, distribusi hasil perikanan kini semakin mudah dan terjangkau. Dalam hal ini kami mengapresiasi komitmen Kalog hingga kolaborasi ini bisa terwujud," terang  Berny usai membuka focus group discussion (FGD) di Semarang, Jawa Tengah pada 21 Juni 2023 lalu.

Berny mengatakan, peningkatan distribusi hasil perikanan dengan kereta api difokuskan pada 3 layanan. Pertama, layanan multimoda laut-darat menggunakan reefer container. Kedua, layanan kereta barang menggunakan mesin pendingin bagi produk dan olahan perikanan UMKM. Terakhir, layanan kereta barang bagi produk hasil perikanan yang tidak membutuhkan rantai dingin.

“Kalog sudah menyiapkan cold storage di beberapa stasiun salah satunya di Stasiun Tawang Semarang. Ini bentuk komitmen Kalog menjaga mutu produk perikanan yang didistribusikan melalui kereta api,” ujar Berny.

Berny memaparkan data validasi nasional tahun 2022 mengungkap ada 8.064 Unit Pengolahan Ikan skala usaha mikro kecil di Jawa Tengah dengan sebagian besar area pemasaran di Pulau Jawa. "Tentu distribusi menjadi kata kunci bagi kelancaran pemasaran produk perikanan. Dan alhamdulillah kini makin mudah dengan Kalog," katanya.

Sebagai informasi, KKP telah menjalin kerjasama dengan Kalog sejak 12 Oktober 2022. Penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) dilakukan oleh Sekretaris Jenderal KKP, Antam Novambar dan Direktur Utama PT. Kereta Api Logistik di Kalimas Surabaya, meliputi 4 aspek yakni pengembangan fasilitasi layanan multimoda distribusi hasil kelautan dan perikanan, pengembangan infrastruktur penunjang akses transportasi dan distribusi hasil kelautan dan perikanan. Kemudian fasilitasi program kerjasama dan kemitraan dalam rangka pengembangan akses transportasi bagi usaha kelautan dan perikanan. Lalu peningkatan kapasitas operator logistik dalam distribusi hasil kelautan dan perikanan yang menerapkan sistem rantai dingin dengan moda kereta api

Implementasi kerjasama KKP dan PT. Kalog, diakui Dirut PT. Kalog TLN Ahmad Malik Syah memiliki pengaruh baik secara signifikan terhadap pertumbuhan pengiriman kereta api kontainer reefer komoditi yang mengangkut produk laut, dimana kegiatan angkutan produk laut tersebut masih berjalan dengan baik hingga saat ini.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pihaknya tengah mengembangkan lima koridor logistik ikan untuk mendukung pengembangan sistem logistik ikan nasional. Dampaknya akan meningkatan usaha perikanan dan ketersediaan lapangan kerja serta peningkatan ketahanan pangan nasional.

HUMAS DITJEN PDSPKP