Pemerintah dan DPR RI Komiten Tuntaskan Kasus “Kecentet” di Tulungagung

Minggu, 2 Mei 2021


Foto: Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti saat menyerahkan secara simbolis paket bantuan Gemarikan untuk warga Kabupaten Tulungagung disaksikan Bupati Tulungagung dan Anggota Komisi IV DPR RI  Anggia Erma Rini, Kamis (30/4)

 

TULUNGAGUNG (30/4)-  Isu Stunting atau Kecentet dalam bahasa daerah Tulungagung menjadi hal yang sangat diperhatikan, baik oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah daerah dan DPR RI. Terlebih menurut data Pemkab Tulungagung menyebutkan, angka prevalensi stunting pada Bulan Timbang periode Agustus 2020 sebesar 5,51 persen atau sejumlah 2.901anak. Angka tersebut menurun 3 persen dibanding data Bulan Timbang bulan Agustus 2019 yang mencapai 2.990 anak.

 

“Melihat perkembangan yang ada maka Kementerian Kelautan dan Perikanan hadir untuk memberikan bantuan makanan berupa olahan ikan, dimana produk tersebut merupakan produksi dari para UKM yang ada di Kabupaten Tulungagung, sehingga diharapkan ada perputaran ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. Dan hal yang menarik bahwa Tulungagung menjadi rujukan harga di pulau jawa untuk ikan jenis Gurame dan lele. bahkan harga Jakarta turut dipengaruhi fluktuasi harga di Tulungagung," terang Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti dalam sambutan Safari Gemarikan di Kabupaten Tulungagung (30/4). 

 

Artati menambahkan bahwa di tahun mendatang Indonesia akan memasuki era bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan jumlah penduduk non-produktif. Dicirikan dengan aktivitas padat, gaya hidup moderen dan pola makan serba instan, usia produktif rentan terhadap stress dan penyakit degeneratif. "Untuk itu perlu pola pangan sehat untuk mendukung penduduk usia produktif ini dimana merupakan modal pembangunan dan kemajuan bangsa, dan Ikan merupakan jawaban dari pola pangan sehat dan berkualitas, disamping kemudahan dalam pengolahan dan variasi menu," ujar Artati. 

 

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo dalam sambutannya mengungkapkan  rasa syukur bisa dirasakan oleh para pembudidaya ikan saat ini, dimana pada awal awal masa pandemic corona 19 hasil panen para pembudidaya ikan lele, gurame dan patin tidak terserap pasar, dikarenakan daya beli masyarakat yang lemah. Saat ini ekonomi mulai menggeliat dan ada perkembangan ke arah lebih baik.

Maryoto menambahkan saat ini masih ada 10 desa di 5 Kecamatan yang masuk dalam penanganan khusus kasus kecentet atau stunting. Penanganan tersebut bertujuan agar kasus kekurangan gizi pada balita tersebut dapat ditekan sampai zero stunting.  "Segala upaya dan daya harus dilakukan, seperti dengan pelengkapan sarana dan prasarana kesehatan, termasuk perbaikan gizi. Selain itu, juga penjagaan kesehatan dan pemberian edukasi pada ibu dan balita,"  ungkap  Maryoto. 

 

Adapun Anggota Komsisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, MKM, menjelaskan bahwa ikan sebagai bahan pangan yang mengandung nilai gizi tinggi, seperti protein, asam lemak Omega-3, vitamin dan mineral sangat relevan untuk mendukung program prioritas penanganan stunting khususnya berkaitan dengan kecerdasan. "Ikan juga memiliki peran penting bagi ibu hamil terutama perkembangan janin pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan, perkembangan otak anak-anak dibawah usia dua tahun (Baduta), serta sebagai asupan gizi yang baik bagi usia remaja hingga lanjut usia," terang Anggia. 

 

Angka konsumsi ikan (AKI) nasional pada tahun 2020 sebesar 56,39 kg/kapita atau meningkat dibandingkan tahun 2019 (55,95 kg/kapita).  Angka konsumsi ikan pada tahun 2021 ditargetkan menjadi 56,39 kg/kapita setara ikan utuh segar. Walaupun secara nasional angka konsumsi ikan terus meningkat dari tahun ke tahun, namun tidak merata di seluruh wilayah di Indonesia. AKI  Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 tercatat 22,57 kg/kapita sementara AKI Kabupaten Tulungagung mencapai 28,8 kg/kapita setara ikan utuh segar. Angka konsumsi ini masih jauh dibawah AKI nasional.

 

Pada kesempatan ini Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama mitra kerja Komisi IV DPR RI akan menyampaikan 500 Paket Gemarikan yang akan didistribusikan kepada masyarakat. Paket Gemarikan berisi peroduk abon, pentol, stik ikan lele, serta nugget dan kulit ikan patin, serta materi promosi berupa kaos Gemarikan dan beberapa flyer tentang manfaat dan kandungan gizi serta penanganan ikan.

Sumber:

KKP WEB DJPDSKP

Logo Logo
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan

Alamat Gedung Mina Bahari III Lantai 14 Jl. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat Kota Pos 4130 JKP No Telepon.(021) 35100132 EXT. 6143 No Fax. (021) 3500132, 3520844 Email humasditjenpdspkp@kkp.go.id / humasditjenpdspkp@gmai.com

Media Sosial

PENGUNJUNG

186607

© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI