PROGRAM PRIORITAS KKP DUKUNG PELESTARIAN DANAU TAMBLINGAN DI BALI
Selasa, 17 Mei 2022
JAKARTA (17/5) - Salah satu program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yaitu untuk terus menjaga kelestarian sumber daya alam, di antaranya perairan umum, salah satunya melalui tebar ikan endemik di Danau Tamblingan Bali. Upaya ini dilakukan sebagai wujud komitmen untuk terus menjaga dan melestarikan ikan endemik dari kepunahan sekaligus menjamin ketahanan pangan di masa depan.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, mengatakan tebar benih ikan di perairan umum merupakan agenda rutin KKP dan merupakan program prioritas. Selain untuk menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat di sekitar perairan umum tersebut, kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi perairan umum sebagai ekosistem yang seimbang, serta untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Ini sejalan atas apa yang telah disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
"Kami berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan ikan endemik atau ikan lokal agar terhindar dari kepunahan. Salah satunya dengan melakukan tebar benih ikan ikan lokal di perairan-perairan potensial di Indonesia. Seperti di Danau Tamblingan ini dengan penebaran benih ikan nilem," ujar Dirjen yang akrab di sapa Tebe ini, saat berada di lokasi Danau Tamblingan Bali, Minggu (15/5/2022) lalu.
Untuk itu, dirinya pun meminta kepada pemerintah daerah agar dapat senantiasa memberikan pembinaan kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan. Salah satunya adalah dengan tebar benih ikan di perairan umum agar sumber daya perikanan terutama komoditas ikan asli Indonesia dapat terus terjaga. "Kegiatan seperti ini rutin kami lakukan. Dan kami meminta dalam hal ini pemerintah daerah agar sama-sama mendukung, serta partisipasi masyarakat sekitar untuk selalu menjaga perairan yang ditebar benih ikan tersebut terutama menjaganya dari pencemaran limbah dan sampah agar benih ikan yang ditebar dapat tumbuh dan berkembang biak, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar," ujar Tebe.
Selain bantuan benih ikan ikan nilem sebanyak 100 ribu ekor yang merupakan hasil produksi dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, ia mengungkapkan upaya lain dalam pelestarian sumber daya ikan di perairan umum dan mendongkrak produksi ikan adalah melakukan budidaya ikan dengan menggunakan sistem bioflok yang merupakan bantuan dari Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIUUK) Karangasem. Karena keunggulan teknologi bioflok sangat baik dengan produktivitas budidaya bisa lebih tinggi dan tidak kalah produktif jika dibandingkan dengan sistem keramba jaring apung (KJA). "Perikanan budidaya adalah masa depan perikanan nasional. Makanya mari kita bersama-sama melestarikan dan menjaganya agar produktivitas perikanan budidaya kita terus naik, serta memberikan kontribusi lebih terhadap bangsa dan negara," tegas Tebe.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BBPBAT Sukabumi, Fernando J. Simanjuntak menambahkan BBPBAT Sukabumi memiliki kapasitas produksi benih nilem sebanyak 5 juta ekor benih per tahun dan induk sebanyak 10 ribu per tahun. Sedangkan kegiatan tebar benih ikan di perairan umum salah satunya adalah untuk meningkatkan keanekaragaman jenis ikan, peningkatan stok ikan yang ditangkap oleh masyarakat, dan pelestarian sumber daya benih ikan. "Penebaran benih ikan nilem di Danau Tamblingan dengan harapan dapat meningkatkan keanekaragaman jenis ikan yang ada di Danau Tamblingan, di samping peningkatan stok ikan yang dapat ditangkap oleh masyarakat sekitar Danau Tamblingan," ucap Kepala Balai yang biasa disapa Nando.
Adapun produksi benih ikan lokal di BBAT Sukabumi memang rutin dilakukan. Salah satu tujuannya adalah untuk pelestarian plasma nutfah dan pemacuan stok ikan di perairan umum dengan tujuan untuk menghindari kepunahan. "Kami berharap secara bersama-sama dapat terus melestarikan Danau Tamblingan dengan komoditas ikan lokal salah satunya seperti ikan nilem ini, agar tetap dapat dinikmati oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi, maupun peningkatan pendapatan," ujar Nando.
Sedangkan, Kepala Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Wendy Tri Prabowo, berkomitmen dan berusaha memastikan untuk setiap penerima bantuan mendapatkan bimbingan teknis hingga tuntas, agar kegiatan usaha budidayanya dapat sukses dan berkelanjutan. "Hingga saat ini, BPIUUK Karangasem secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi yang mendalam dalam bentuk pendampingan teknis, pengawasan proses budidaya, pengendalian penyakit hingga proses panen dan kegiatan pasca panen. Kami akan terus kawal secara langsung maupun melalui kolaborasi dengan penyuluh setempat agar bantuan yang diberikan dapat benar benar bermanfaat bagi masyarakat," tandas Wendy.
“Salah satunya seperti bantuan bioflok yang merupakan budidaya ikan dengan ramah lingkungan, sehingga dapat mendukung pelestarian perairan Danau Tamblingan di Kabupaten Buleleng. Lahan yang dibutuhkan untuk budidaya sistem bioflok tidak terlalu luas, sehingga dapat juga dikembangkan juga di perkotaan, serta penggunaan pakan yang lebih efisien. Jika pada teknologi konvensional nilai Feed Conversion Ratio (FCR) rata-rata 1,2 - 1,5, dengan teknologi budidaya sistem bioflok diperoleh FCR mencapai 0,8 – 1,0, karena kualitas air yang lebih baik, sehingga energi untuk pertumbuhan lebih banyak,” jelas Wendy.
Wendy menambahkan keunggulan lainnya yaitu padat tebar lele di kolam hanya sebanyak 100-200 ekor/m2, sementara dengan menggunakan budidaya sistem bioflok maka padat tebar 500-1.000 ekor/m2. Kemudian keunggulan lainnya waktu pemeliharaan relatif lebih singkat karena pertumbuhan ikan lebih cepat. Selain itu budidaya sistem bioflok ramah lingkungan, penggantian air yang minim hanya untuk mengganti air karena evaporasi/penguapan.
Sementara itu, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menyebut, Danau Tamblingan memang menjadi kawasan yang sangat vital di Buleleng. Untuk itu, pelestarian lingkungan dan alamnya harus dirawat, agar ekosistem dan ketersediaan air bersih bisa terjaga. "Sebagai hulunya di Buleleng, ekosistem Danau Tamblingan dan hutannya harus dijaga. Karena ini merupakan salah satunya hulunya sumber perairan masyarakat Bali pada umumnya dan masyarakat Buleleng pada khususnya," ungkapnya.
Untuk itu, ia menambahkan, program bantuan KKP yang diberikan ke Kabupaten Buleleng sangat tepat dan kami berterima kasih kepada Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan atas bantuan yang diberikan, salah satunya berupa bantuan benih ikan endemik di Danau Tamblingan yaitu benih ikan nilem, dengan harapan kita semua bisa selalu menjaga ekosistem danau. "Sekali lagi saya atas nama masyarakat Buleleng mengucapkan terima kasih kepada KKP. Semoga apa yang kita lakukan dan kerjakan bisa bermanfaat untuk kita semua," katanya.
KKP WEB DJPB
JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat
Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293
Email: humas.kkp@kkp.go.id
Call Center KKP: 141