KKP KENALKAN POTENSI EKONOMI PERIKANAN BUDIDAYA KEPADA MASYARAKAT

Rabu, 15 Desember 2021


Karawang – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang secara rutin memberikan stimulus serta mengenalkan potensi ekonomi dari bidang usaha perikanan budidaya kepada masyarakat sekitar wilayah kerjanya untuk merangsang minat masyarakat melakukan usaha budidaya ikan.

Kepala BLUPPB Karawang, Ikhsan Kamil mengungkapkan bahwa untuk mengerahkan ekonomi masyarakat di sekitar wilayahnya, pihaknya secara rutin melakukan penyaluran bantuan dan mengenalkan prospek bisnis usaha budidaya kepada masyarakat sekitar untuk menumbuhkan minat masyarakat melakukan usaha budidaya ikan.

“Selain telah menjadi tugas dan fungsi utama kami sebagai pelayan masyarakat, kami juga berharap dengan bantuan yang disalurkan KKP dapat semakin dikenal dan dicintai masyarakat oleh masyarakat umum” tambah Ikhsan.

Ikhsan mencontohkan seperti yang dilakukan bertepatan dengan momen HUT KKP, BLUPPB Karawang mengadakan beberapa kegiatan sosial di sekitar wilayah Karawang seperti membagikan 2200 ekor ikan koi, memberikan santunan kepada 81 anak yatim, serta membagikan benih ikan nila dan lele kepada petani tambak dan pembudidaya di wilayah sekitar.

“Selain itu, kami secara aktif melakukan pendampingan dan mensosialisasikan pentingnya penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) kepada pelaku usaha budidaya yang telah berjalan agar usaha yang dilakukan dapat terus menghasilkan dan bertumbuh” tutup Ikhsan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu atau biasa disapa Tebe kembali menegaskan pendekatan ekonomi biru dalam konsep pembangunan kelautan dan perikanan yang diusung oleh KKP. Menurutnya pemanfaatan ekonomi sektor kelautan dan perikanan harus menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi maupun ekologi.

“Kegiatan prioritas yang dilaksanakan oleh KKP telah dirancang secara terukur untuk memastikan bahwa program yang berjalan memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha perikanan budidaya” jelas Tebe.

Tebe juga mengatakan bahwa selain program terobosan pengembangan komoditas perikanan budidaya berbasis ekspor dan pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal, sederet kegiatan prioritas penunjang juga turut dijalankan oleh segenap jajaran di pusat hingga ke daerah.

“Dengan semakin banyak berinteraksi dengan masyarakat, semakin banyak kami mendapatkan masukkan dan input serta mengetahui berbagai kendala yang dihadapi oleh pembudidaya di lapangan. Hal itu dapat menjadi evaluasi bagi jajaran kami untuk dapat segera mencarikan solusi agar produktivitas pembudidaya dapat terus terjaga” pungkas Tebe.

Seperti diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menetapkan tiga program prioritas yang menjadi terobosan KKP, dimana dua diantaranya merupakan program di bidang perikanan budidaya yaitu peningkatan produktivitas komoditas budidaya berorientasi ekspor yang didukung hasil riset kelautan dan perikanan, serta pembangunan kampung-kampung budidaya berbasis kearifan lokal.

Dalam kunjungan kerjanya di Kampung Patin Cisilad, Kabupaten Lebak belum lama ini, Menteri Trenggono berkata bahwa dampak ekonomi yang timbul dalam usaha pembudidayaan ikan ini banyak. Selain menyerap tenaga kerja bagi masyarakat sekitar sehingga perputaran ekonomi dapat berkembang pesat, dan model budidaya terukur inilah yang sedang coba dikembangkan oleh KKP.

Sumber:

KKP WEB DJPB

Logo Logo
Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia