KKP DORONG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PATIN DI LEBAK MELALUI PROGRAM KAMPUNG BUDIDAYA

Sabtu, 21 Agustus 2021


JAKARTA (21/8) – Membangun kampung-kampung budidaya perikanan berbasis kearifan lokal menjadi salah satu program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hingga 2024. Kabupaten Lebak, Provinsi Banten termasuk salah satu daerah yang dinilai potensial untuk pelaksanaan program tersebut, khususnya untuk kampung perikanan budidaya patin.

 

“Salah satu upaya untuk mendongkrak produktivitas itu dengan memanfaatkan daerah-daerah yang potensial untuk dijadikan sentra produksi ikan patin (melalui program kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal), salah satunya Kabupaten Lebak,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) KKP, Tb Haeru Rahayu dalam siaran resmi KKP, Sabtu (21/8/2021).

 

Tebe -sapaan Tb Haeru- belum lama ini mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Lebak. Salah satu agendanya meresmikan Kampung Budidaya Ikan Patin Cisilad di Desa Prabugantungan, Kecamatan Cileles.

 

Kabupaten Lebak dinilai cocok untuk pengembangan kampung-kampung budidaya lantaran area budidaya yang tersedia masih sangat luas. “Yang saya peroleh informasinya yakni sekitar 69,43 % dari luas wilayah,” ujar Tebe.

 

Tebe menerangkan, ikan patin merupakan salah satu komoditas ikan air tawar unggulan dan sangat potensial untuk dikembangkan dan digenjot terus produktivitasnya. Selama masa pandemi Covid-19, permintaan pasar terhadap ikan air tawar cukup tinggi, termasuk patin. Permintaan datang dari pasar domestik maupun untuk kebutuhan ekspor, khususnya ke wilayah Timur Tengah.

 

“Ini peluang yang sangat prospektif yang bisa kita terus garap. Makanya produksi harus kita tingkatkan terus untuk mendorong peningkatan ekspor hasil perikanan budidaya,” tambahnya.

 

Ada beberapa langkah strategis KKP dalam rangka menggenjot produktivitas dan nilai tambah ikan air tawar di Indonesia, salah satunya komoditas ikan patin ini. Mulai dari pengembangan sistem perbenihan yang fokus pada produksi varian komoditas unggul yang potensial dikembangkan dan menjamin sistem logistik benihnya secara efisien.

 

Kemudian pengembangan sistem produksi yang fokus pada penciptaan efisiensi produksi, dan produktivitas budidaya. Upaya ini meliputi pengembangan inovasi teknologi yang aplikatif, efisien dan adaptif, pengembangan pakan mandiri yang efisien, dan penerapan sertifikasi cara budidaya ikan yang baik.

 

Langkah lainnya berupa pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan yang fokus pada upaya pencegahan dan penanggulangan hama penyakit serta pengelolaan lingkungan. Lalu penguatan kapasitas SDM para pelaku dan kelembagaan di sentra-sentra produksi, serta mendorong pengembangan sistem bisnis terintegrasi (integrated aquaculture business) di sentra produksi untuk menjamin efisiensi dan market.

 

Untuk itu, lanjut Tebe, peran Unit Pelaksana Teknis (UPT) KKP khususnya yang berada di bawah naungan Ditjen Perikanan Budidaya juga terus ditingkatkan. UPT harus mampu menjadi salah satu tumpuan peningkatan produktivitas perikanan budidaya, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor kelautan dan perikanan, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

 

Sementara itu, dalam rangka mendukung peningkatan produksi Kampung Budidaya Ikan Patin Cisilad, BBPBAT Sukabumi, yang merupakan UPT DJPB KKP, memberikan bantuan berupa benih ikan patin sebanyak 10 ribu ekor dengan ukuran 2 inci dan sebanyak 2 ribu ekor berukuran 3 inci.

 

“Penyediaan dan penyebaran benih bermutu secara merata dan berkelanjutan untuk masyarakat merupakan target prioritas kami guna mencapai peningkatan target produksi perikanan nasional dan peningkatan ekonomi kesejahteraan para pembudidaya,” ujar Plt. Kepala BBPBAT Sukabumi, Maskur.

 

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Tb Saepudin mengatakan peluang usaha saat ini yang dapat dikembangkan di Kabupaten Lebak dan memiliki peluang pasar domestik maupun ekspor adalah potensi usaha budidaya ikan patin. Kabupaten Lebak nantinya akan menjadi sentra budidaya patin nasional dengan luas yang ditargetkan sekitar 100 hektare yang berada di lima kecamatan, meliputi Kecamatan Cileles, Kecamatan Cirinten, Kecamatan Leuwidamar, Kecamatan Cipanas dan Kecamatan Banjarsari.

 

“Kami sangat mendukung peningkatan produksi ikan patin nasional agar negara kita mampu menggenjot produksi. Jika produksinya bagus tidak mustahil ke depan Indonesia bisa menjadi pemain utama untuk komoditas ikan patin,” ujarnya.

 

Sumber:

KKP WEB DJPB

Logo Logo
Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia