GALI POTENSI AKUAKULTUR KEPULAUAN RIAU, KKP SOSIALISASIKAN PROGRAM PRIORITAS PERIKANAN BUDIDAYA

Jumat, 3 Desember 2021


Bintan – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya lakukan sosialisasi program program prioritas perikanan budidaya dan pengangkapan terukur di Kepulauan Riau (26/11). Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Gubernur Kepulauan Riau, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan se Kabupaten Riau, jajaran forkopimda serta perwakilan pelaku usaha perikanan di Kepulauan Riau.

Dalam paparannya saat memberikan sosialisasi  di Kepulauan Riau, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu atau yang biasa disapa Tebe memberikan masukkan kepada pelaku usaha perikanan budidaya di Kepulauan Riau untuk dapat mengembangkan potensi besar yang dimiliki terutama untuk komoditas-komoditas yang sedang didorong pengembangannya dalam program terobosan KKP.

“Potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang ada harus dikelola dengan baik terutama untuk komoditas yang inline dengan kebijakan program terobosan KKP dan harus dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, bukan hanya dari sisi ekonomi namun tetap memperhatikan dari sisi ekologi melalui penerapan blue economy” papar Tebe.

Tebe melanjutkan bahwa komoditas seperti udang, rumput laut, lobster dan kepiting menjadi andalan dalam program pengembangan perikanan budidaya untuk ekspor yang didukung dengan riset kelautan dan perikanan.

“Kami juga telah melihat langsung potensi pengembangan kawasan budidaya udang terintegrasi dan tentunya nantinya dapat memberikan multiplier effect kepada masyarakat melalui penciptaan lapangan pekerjaan dan tumbuhnya industri udang berskala ekspor” ucap Tebe.

“Untuk seluruh Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau, kami juga membuka akses seluas-luasnya untuk program bantuan pemerintah lain seperti bantuan benih, calon induk, budidaya ikan sistem bioflok, sarana dan prasarana Unit Pembenihan Rakyat (UPR)/Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT), kebun bibit rumput laut, mesin pakan hingga ke premi asuransi budidaya” jelas Tebe.

Tebe juga menegaskan bahwa untuk pendampingan teknis, diseminasi teknologi budidaya, ketersediaan benih dan calon induk komoditas ikan laut serta fungsi laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan, KKP hadir melalui Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam untuk dapat dimaksimalkan oleh masyarakat Kepulauan Riau.

“Kami harap pemanfaatan potensi sumberdaya perikanan yang ada di Kepulauan Riau bisa kita tingkatkan dengan tetap menerapkan prinsip Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) yang kini menjadi salah satu syarat  ijin usaha berbudidaya” pungkas Tebe.

Dalam acara sosialisasi ini, turut diserahkan bantuan benih ikan kakap putih sebanyak 36.120 ekor, benih ikan bawal bintang sebanyak 90.253 ekor, benih ikan kerapu dan calon induk ikan laut sebanyak 8.385 ekor serta bantuan sarana dan prasarana budidaya ikan hias sebanyak 14 paket kepada pembudidaya di wilayah Kepulauan Riau. Total nilai bantuan yang diserahkan sebesar 1,048 milyar.

Sebagai informasi, pada periode tahun 2020 - 2021 KKP telah menyalurkan bantuan di Provinsi Kepulauan Riau meliputi benih ikan laut sebanyak 504 ribu ekor, calon induk ikan laut sebanyak 763 ekor, bantuan budidaya ikan sistem bioflok sebanyak 7 unit, sarana dan prasarana budidaya sebanyak 26 paket, paket bantuan budidaya ikan hias sebanyak 5 unit, bahan baku pakan ikan sebanyak 10 ton serta melakukan restocking ikan laut sebanyak 18.500 ekor sebagai stimulus dari pemerintah untuk mengembangkan sektor perikanan budidaya di Kepulauan Riau.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau, T.S. Arif Fadillah menyatakan bahwa pihaknya sangat bangga dan berterimakasih atas sosialisasi yang dilakukan di Kepulauan Riau serta turut dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan didampingi oleh tiga direktur jenderal.

"Kepulauan Riau dengan wilayah laut 96 persen mempunyai potensi perikanan yang besar baik di sektor perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Khusus untuk budidaya, kami telah mengembangan beberapa klaster dengan komoditas seperti rumput laut, kerapu, kakap putih, bawal bintang, teripang dan udang" jelas Arif.

Arif juga melanjutkan bahwa pihak pemprov melakukan usaha untuk dapat mendekatkan industrialisasi dengan masyarakat agar masyarakat mendapatkan harga jual yang lebih baik. "Kami harapkan di tahun mendatang akan tetap ada dukungan program dan kebijakan untuk provinsi Kepulauan Riau agar masyarakat nelayan dan pembudidayanya dapat lebih sejahtera" tutup Arif.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pun menyampaikan apresiasinya atas dukungan pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang dilakukan di Kepulauan Kepri.

"Saya sangat senang dan mengapresiasi upaya dan dukungan yang telah Bapak Gubernur serta seluruh tim di Provinsi Kepri dalam membangun sektor kelautan dan perikanan di Kepri ini," ucap Menteri Trenggono.

Sumber:

KKP WEB DJPB

Logo Logo
Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia