Pengentasan Kemiskinan di Pesisir Melalui Beasiswa Pendidikan KKP
Kamis, 6 November 2025
TEGAL (6/11), - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melantik 295 orang siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), satuan pendidikan menengah lingkup KKP, Tahun Ajaran 2025/2026, Selasa (4/11), secara hybrid di SUPM Tegal, Jawa Tengah. Para siswa berasal dari lima sekolah di lima kota berbeda, yang berada di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), KKP.
Dari 555 peserta didik satuan menengah lingkup KKP itu, siswa yang dilantik sebanyak 60 orang dari SUPM Ladong, Aceh; 40 orang dari SUPM Pariaman, Sumatra Barat; 58 orang dari SUPM Kotaagung, Lampung; 59 orang dari SUPM Tegal, Jawa Tengah; dan 78 orang dari SUPM Waiheru, Maluku. Para peserta didik merupakan anak pelaku utama kelautan dan perikanan. Mereka anak-anak nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar ikan, serta petambak garam.
“Ini adalah wujud perhatian negara melalui KKP, lebih spesifik lagi saya katakan melalui UU Nomor 7/2016, yaitu pemberdayaan dan perlindungan nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar ikan serta petambak garam skala kecil,” ujar Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Alan Frendy Koropitan dalam siaran resmi di Jakarta, Kamis (6/11).
“Selain itu juga KKP diberikan tugas melalui Bapenas dalam hal pengentasan kemiskinan. Dari 200-an Kabupaten/Kota se-Indonesia yang tergolong miskin ekstrim itu kurang lebih 70 persennya berada di pesisir. Makanya yang terpilih ini selain dalam konteks pemberdayaan perlindungan nelayan kecil beserta keluarganya, di situ disebutkan ada bantuan beasiswa, juga kita berharap akan menjadi agen-agen perubahan di masa depan untuk membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan,” tambahnya.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir ini bukan hanya teori. Pihaknya mendata dari tahun 2018-2024 jumlah lulusan SUPM yang bekerja di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dalam negeri sekitar 2.799 orang, DUDI luar negeri sekitar 1.348, melanjutkan kuliah sekitar 1.000 orang, berwirausaha hampir 500 orang, dan menjadi ASN/TNI/Polri sekitar 128 orang.
“Sebagai contoh nyatanya, lulusan SUPM Tegal bekerja di luar negeri, uangnya ditabung untuk wirausaha, kemudian setelah pulang mereka juga membuka jalan bagi adik-adiknya untuk bekerja ke luar negeri, dan ini menjadi siklus yang sangat baik untuk memberdayakan lulusan dan mengentaskan kemiskinan. Jadi ketika adik-adik dinyatakan lolos masuk ke SUPM, gunakanlah tanggung jawab itu sebaik-baiknya. Dan kelebihan KKP itu para lulusan dibekali sertifikat keahlian dan kompetensi berstandar nasional dan internasional yang diakui DUDI dalam dan luar negeri ,” tegas Alan.
Akan Buka di Dua Daerah Lagi
Bahkan untuk meningkatkan lagi beasiswa pendidikan ini, BPPSDM KP berencana membuka kembali SUPM di dua daerah lagi, yang sebelumnya sempat vakum beberapa tahun. Untuk itu, pada kesempatan tersebut Alan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi setempat yang telah mendukung rencana pembukaan kembali SUPM tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan, SDM yang berkualitas merupakan salah satu kunci dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan. Menurutnya, BPPSDM KP berperan besar dalam menghasilkan SDM yang unggul bagi pembangunan kelautan dan perikanan.(MNA)
Humas BPPSDM
Humas BPPSDM
JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat
Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293
Email: humas.kkp@kkp.go.id
Call Center KKP: 141