KKP Dorong Peningkatan Peran HIMAIPKANI dalam Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya KP
Senin, 14 Juni 2021
Jakarta - Mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Sjarief Widjaja, memberikan pada Musyawarah Wilayah VI Ke-XV Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (HIMAPIKANI), pada 14 Juni 2021.
Dalam sambutan bertema “Peran Sektor Kelautan dan Perikanan dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional,” Sjarief menuturkan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan alam yang sangat besar dan beragam. Dari sektor kelautan dan perikanan, Indonesia memiliki sumber daya terbarukan seperti perikanan, terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove, rumput laut dan produk bioteknologi, dengan luas perairan Indonesia sekitar 6,4 juta km persegi dengan panjang garis pantai 108 ribu km. Potensi lestari sumber daya ikan sebesar 12,54 juta ton/tahun dengan potensi lahan perikanan budidaya kurang lebih 17,91 juta ha.
“Sumber daya ikan di laut Indonesia diperkirakan meliputi 37 persen dari spesies ikan di dunia, di mana beberapa jenis diantaranya memiliki nilai ekonomis dan protein tinggi seperti tuna, udang, lobster dan ikan karang. Jenis ikan yang berlimpah tersebut, dapat menjadi sumber pangan, khususnya sumber protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Ikan merupakan salah satu sumber pangan hewani yang tidak asing bagi masyarakat. Di samping menyediakan protein hewani yang relative tinggi jumlahnya, ikan juga mengandung asam lemak tak jenuh, serta berbagai macam vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh,” tutur Sjarief.
“Ikan sebagai sumber pangan juga memiliki keunggulan dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya, seperti memiliki keragaman jenis yang sangat tinggi dan tersedia sepanjang tahun. Beberapa jenis ikan, harganya lebih murah dibandingkan harga protein hewani lainnya, sehingga menjadi pilihan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah. Ikan juga dapat diterima seluruh lapisan masyarakat serta memiliki potensi produksi yang sangat besar,” lanjutnya.
Lebih lanjut disampaikan Sjarief, secara global, sub sektor budidaya menjadi penyumbang utama untuk ikan konsumsi sejak 2016. Berdasarkan data dari FAO tentang konsumsi ikan di Asia Tenggara pada tahun 2017, dari FAO, Indonesia menduduki posisi ke-4 dibawah Malaysia, Myanmar dan Brunei. Malaysia berada di posisi tertinggi dengan angka konsumsi ikan hampir mencapai 60 kg/kapita/tahun. Angka konsumsi ikan Indonesia pada tahun 2017 mencapai 47,34 kg/kapita/tahun.
“Namun demikian, angka konsumsi ikan belum merata antar wilayah di Indonesia. Berdasarkan data rata-rata angka konsumsi ikan 2012-2016, Pulau Sulawesi memiliki angka konsumsi ikan kedua tertinggi setelah Maluku. Sebagaimana kita ketahui, Sulawesi dikelilingi oleh laut dengan produksi ikan yang melimpah. Kondisi tersebut tentunya menjadi modal dasar bagi masyarakat Sulawesi untuk menjadikan ikan sebagai sumber protein utama,” terang Sjarief.
Angka konsumsi ikan yang bervariasi antar pulau dan propinsi, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun terus berupaya untuk meningkatkan konsumsi ikan melalui berbagai program diantaranya promosi makan ikan melalui kegiatan “Gemarikan”, meningkatkan suplai ikan di daerah dengan meningkatkan produksi, memperbaiki sistem logistik dan menerapkan pola rantai dingin, diversifikasi pengolahan ikan untuk memenuhi tuntutan selera konsumen. Pembentukan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (FORIKAN) di tingkat nasional, propinsi maupun kota diharapkan dapat berperan strategis dalam peningkatan konsumsi ikan nasional dan menjadikan makan ikan sebagai budaya bangsa.
“Saya berharap dukungan semua alumni mahasiswa perikanan yang tergabung dalam HIMAPIKANI, khususnya teman-teman HIMAPIKANI Wilayah VI, untuk dapat meningkatkan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan sebagai sumber pangan guna memenuhi kebutuhan protein masyarakat. Angka Konsumsi Ikan (AKI) nasional diharapkan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sehingga target pertumbuhan konsumsi ikan nasional pada 5 tahun ke depan sebesar 2,43 persen per tahun dapat tercapai. Semoga produksi perikanan di Sulawesi Barat semakin meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi ikan sehingga cita-cita untuk mewujudkan ikan sebagai salah satu sumber ketahanan pangan dapat terwujud,” tegas Sjarief.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Rektor Universitas Sulawesi Barat, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulawesi Barat, Ketua Koordinator Wilayah VI Himapikani, serta para alumni, dan anggota Himapikani.
Humas BRSDM
KKP WEB Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan Dan Perikanan
JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat
Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293
Email: humas.kkp@kkp.go.id
Call Center KKP: 141