Galeri Maritim, Saksi Bisu Kejayaan Maritim di Belitung Timur

Minggu, 31 Oktober 2021 | 00:00:00 WIB


 

JAKARTA (31/10) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) baru saja meluncurkan Ekonomi Biru, Laut Sehat, Indonesia Sejahtera, pada peringatan HUT KKP ke-22, 26 Oktober lalu, di Belitung Timur (Beltim). Tak hanya perikanan, Kabupaten ini memiliki sumber daya arkeologi maritim atau Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang sangat besar. Karena itu, KKP telah melakukan riset terkait arkeologi maritim disana. Benda-benda peninggalan dari BMKT kini tersimpan rapi di Galeri Maritim Beltim, yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.

 

Beltim memiliki sumber daya arkeologi maritim yang sangat besar karena terletak pada jalur sutra laut (maritime silk route), wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya dan merupakan jalur perdagangan rempah dunia (spices route) dengan berbagai komoditas rempah-rempah, salah satunya lada. Hal tersebut menjadi potensi besar terkait wisata edukasi maritim dan sejarah. Adanya Galeri Maritim Beltim dapat memajukan pariwisata yang memiliki multiplier effect, karena berdampak pada pembangunan sektor lainnya untuk peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.

 

Hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menteri Trenggono menyampaikan bahwa riset selain untuk kepentingan pendidikan juga harus berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. Ia juga mendorong riset, pengangkatan, dan pengelolaan BMKT dilakukan oleh negara dan tak ingin diambil oleh pihak asing.

 

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Kusdiantoro mengatakan, Galeri Maritim Beltim merupakan wujud dari hasil Kesepakatan Bersama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (sekarang bernama BRSDM) KKP dengan Pemerintah Kabupaten Beltim Nomor 04/BALITBANG/KKP/KB/V/2016 dan 10/NK/II/2016 tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bidang Kelautan dan Perikanan di Beltim yang ditandatangani pada 30 Mei 2016.

 

"Sejak saat itu penelitian terkait arkeologi maritim dilaksanakan oleh Pusat Riset Kelautan (Pusriskel) BRSDM. Penelitian juga dilakukan secara terintegrasi dari laut hingga ke darat bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya, seperti Pusat Penelitian Arkeologi  Nasional dan Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)," ujar Kusdiantoro.

 

Mewakili Menteri Trenggono, Kepala Pusriskel I Nyoman Radiarta bersama Bupati Beltim Burhanudin meresmikan Galeri Maritim Beltim di Jalan Pegadaian, Desa Baru, Kecamatan Manggar, Maret lalu. Menurut Nyoman, galeri maritim ini sangat representatif, edukatif, dan penampilannya yang kekinian dipadukan pada teknologi QR code.

 

"Tempat ini menarik sekali. Penataan dan displaynya sungguh kekinian. Banyak sudutnya yang instagramable. Hal ini bisa membantu pemerintah dalam promosi saat wisatawan mengupload fotonya saat berada di sini," ujar Nyoman.

 

"Saya harap tempat ini bisa dijadikan sebagai catatan bagi generasi muda bahwa Belitung Timur dulunya jadi titik penting konektivitas perdagangan dunia seperti dari Eropa dan Tiongkok. Generasi muda bisa belajar dari sini mengenai misteri bawah laut dan juga jalur rempah yang ada di daerah ini," tambahnya.

 

Sementara itu, Bupati Burhanudin mengatakan, galeri maritim ini tidak hanya menitikberatkan pada upaya perlindungan koleksi, tapi juga jadi titik penting dalam menjaga nilai-nilai yang dikandung oleh benda-benda peninggalan sejarah. Menurutnya, galeri ini sebagai bentuk konkret dari Pemda dalam menjaga kelestarian sejarah khususnya bawah laut. Koleksi-koleksi yang dipajang pun sudah dianalisis oleh KKP dan Kemendikbud terkait dengan cerita sejarahnya.

 

Burhanudin ingin galeri ini dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengunjung. Ia meminta pada sekolah-sekolah agar membawa anak didiknya ke tempat ini supaya bisa memperluas wawasan anak-anak terkait sejarah jalur rempah Beltim.

 

Galeri ini memuat berbagai koleksi artefak sekitar 879 buah yang berasal dari BMKT di perairan Beltim, terutama perairan Timur Laut Beltim. Daerah tersebut merupakan taman wisata dan kawasan konservasi perairan gugusan pulau-pulau Momparang dan sekitarnya, yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52/KEPMEN-KP/2017 tentang Kawasan Konservasi Perairan Gugusan Pulau-Pulau Momparang dan Perairan Sekitarnya Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

 

HUMAS BRSDM

 

Sumber:

KKP WEB BPPSDMKP

Logo Logo
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Telp : 021 3519070 (Hunting) Fax : 021 3513287 Email : bppsdm@kkp.go.id
Gedung Mina Bahari III, Lantai 6 & 7, Jalan Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta 10110

Media Sosial

PENGUNJUNG

146817

© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI