Dari Pantai Oesina, 92 Kg Sampah Jadi Alarm Bahaya Plastik untuk Laut Kupang

Jumat, 19 September 2025


Kupang Barat, NTT (19/9/2025) - Bayangkan, dalam sekali kegiatan bersih pantai, terkumpul 92 kilogram sampah dan 80 persennya adalah plastik sekali pakai. Botol air mineral, gelas plastik, hingga bungkus sabun menumpuk menjadi bukti nyata bagaimana kebiasaan kecil manusia bisa menciptakan masalah besar bagi laut. Itulah wajah Pantai Oesina sebelum puluhan taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang turun tangan.

Memperingati World Cleanup Day 2025, Pantai Oesina berubah jadi arena aksi nyata. Pada 19 September 2025, Politeknik KP Kupang bersama PT PLN (Persero) UIP Nusra melalui program Desa Eco-Bahari Lifuleo kembali menggelar Bakti Bersih Pantai sebagai komitmen menjaga laut dan pesisir.  

Tak kurang dari 50 peserta terlibat aktif, mulai dari taruna-taruni yang penuh semangat, dosen dan tenaga kependidikan yang memberi teladan, hingga staf pegawai yang ikut berjibaku mengangkat kantong-kantong sampah. Hasilnya, 11 kantong sampah berisi 92 kilogram sampah berhasil dikumpulkan hanya dalam satu kali kegiatan.

 

Potret Sampah di Pesisir

Fakta di lapangan menohok kesadaran banyak pihak: 80 persen sampah yang terkumpul adalah plastik sekali pakai, mulai dari botol air mineral, gelas plastik, bungkus sabun, mika kemasan makanan, hingga botol plastik bekas pelampung rumput laut.

“Plastik ini ibarat bom waktu bagi laut kita. Sekilas ringan, tapi dampaknya bisa berat bagi ekosistem,” ujar Rifqah Pratiwi, Kepala PPPM Politeknik KP Kupang.

 

Lebih dari Sekedar Bersih-bersih

Kegiatan ini bukan hanya soal mengumpulkan sampah lalu membuangnya ke tempat yang tepat. Bakti Bersih Pantai Oesian juga menjadi ruang belajar bersama tentang kepedulian lingkungan, khususnya bagi generasi muda calon penggerak sektor kelautan dan perikanan.

Para taruna belajar langsung bahwa menjaga laut bukan hanya lewat teori di kelas, tetapi melalui aksi nyata di lapangan. Sementara itu, masyarakat sekitar pun diingatkan bahwa kebiasaan membuang sampah sembarangan akan kembali menghantui kehidupan pesisir.

 

Menjaga Laut, Menjaga Masa Depan

Politeknik KP Kupang bersama PLN UIP Nusra melalui program Desa Eco-Bahari Lifuleo menegaskan bahwa menjaga laut berarti menjaga masa depan. Sampah mungkin tampak sepele, tapi jika dibiarkan menumpuk, ia bisa menjadi gunung masalah.

Dari Oesina, sebuah pesan sederhana menggema: laut yang bersih adalah warisan untuk generasi berikutnya. Dan aksi kecil, bila dilakukan bersama, mampu menciptakan perubahan besar.

 

Sumber: Fikri Mufti Fadillah, KKM Politeknik KP Kupang

Penulis: Rifqah Pratiwi, Lektor Politeknik KP Kupang

Sumber:

https://www.kompasiana.com/tiwi03611/68ced66c34777c155a3cb0a2/dari-pantai-oesina-92-kg-sampah-jadi-alarm-bahaya-plastik-untuk-laut-kupang

Logo Logo
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia