MAKASSAR - Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Makassar melakukan aksi quality assurance. Bukan hanya dari sisi hilir, tapi juga hulu dengan menggelar surveilan penyakit ikan di Instalasi Karantina Ikan (IKI) sekaligus pengecekan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).

"Kegiatan surveilan ini difokuskan pada media pembawa berupa ikan kerapu dan lobster dengan status grade B yang akan diekspor dan didistribusikan ke Hongkong, Singapore, dan Malaysia," kata Kepala Balai KIPM Makassar, Siti Chadijah, Selasa (21/3/2023).

Chadijah mengatakan tim surveilan melakukan kunjungan lapangan untuk melihat konsistensi penerapan prinsip biosecurity di IKI. Mereka juga melakukan penelusuran rekaman untuk memastikan bahwa semua tindakan dan penggunaan fasilitas di IKI dilakukan secara efektif, konsisten, dan memenuhi standar biosecurity untuk menjamin kesehatan ikan.

Selain itu, pengukuran kualitas air dan pengambilan contoh dilakukan untuk mengetahui status penyakit di IKI.
"Pengujian dilakukan terhadap target Penyakit Ikan Karantina (PIK) dengan parameter WSSV dan VNN," tuturnya.

Chadijah berharap surveilan ini bisa menjadi pengingat agar IKI selalu konsisten dalam melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan menerapkan prinsip biosecurity. Hal ini akan memastikan bahwa media pembawa yang dilalulintaskan melalui IKI terjamin bebas dari Penyakit Ikan Karantina yang dipersyaratkan.

"Selama bertugas, tim kami melakukan tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)," tutupnya.