BALIKPAPAN - Setelah sempat terdampak covid-19, ekspor komoditas perikanan Balikpapan, Kalimantan Timur mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Merujuk data perlintasan Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Balikpapan, selama Januari 2022, frekuensi penerbitan healt certificate (HC) mencapai 2019, melonjak signifikan dibanding Januari 2021 dengan 206 kali.

"Kita buktikan bahwa 2022 tahun akselerasi bukanlah sebuah jargon, tapi nyata di lapangan," terang Kepala Balai KIPM Balikpapan, Eko Sulistyanto, .. (/2/2022).

Eko memaparkan selama Januari 2022, volume produk yang disertifikasi juga meningkat lebih dari 50% dibanding periode yang sama tahun 2021. Angkanya ialah 403 ton di Januari 2022 berbanding 271 di Januari 2021.

Selain itu, peningkatan juga terjadi dari sisi nalai ekspor, yakni Rp55,16 miliar di Januari 2022 dibanding Rp35,8 di Januari 2021.

"Tentu ini patut kita apresiasi dan syukuri, kinerja sektor perikanan di Balikpapan sudah mulai membaik dan bahkan meningkat," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Eko merinci komoditas yang turut mendongkrak peningkatan ekspor dari Balikpapan di antaranya kepiting, udang windu, udang pink, kakap dan kerapu. Sementara negara tujuan dominan ekspor meluputi Jepang, Tiongkok, Inggris Raya, Singapura, Hongkong, Malaysia, Taiwan dan Vietnam.

Eko berharap tren peningkatan tersebut bisa terjaga dan bahkan ditingkatkan di bulan-bulan berikutnya. Karenanya, dia mengajak para pemangku kepentingan di Kalimantan Timur untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan.

"Kita siap menjaga tren ini sesuai tugas dan fungsi kita sebagai quality assurance," tutupnya.