*SKIPM Survei Hasil Laut Tanjung Balai Asahan*

MEDAN - Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) bersama dengan Ketua Komisi Penelitian dan Pengembangan, Dr. Ir. Arief Safari, melakukan survey ke Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara.

Kota dengan luas wilayah 60,52 km ini dikenal dengan hasil tangkapan lautnya lantaran mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan.

"Jadi jangan heran jika melihat banyak perahu yang parkir di sepanjang sungai saat mengunjungi Tanjung Balai Asahan," ujar Kepala SKIPM Medan II, Sondang Sitorus, Senin (8/5/2023).

Sondang menambahkan, yang membuat hasil tangkapan laut Tanjung Balai Asahan berbeda dengan kota lain ialah mayoritas tangkapannya adalah kerang. Sebab itu, SKIPM dan Dr. Arief Safari melakukan survei langsung dengan turun ke laut untuk melihat potensi kerang yg ada di Tanjung Balai Asahan, kemudian kunjungan dilanjut ke Unit Pengelola Ikan (UPI).

"Dari survei ini diharapkan dapat dilakukan perbaikan agar produk perikanan terutama kerang dapat di ekspor ke berbagai negara terutama Uni Eropa," sambungnya

Selama ini, hasil kerang dari Tanjung Balai Asahan biasa diekspor ke negara Malaysia dan Thailand.