JAKARTA - Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) melakukan penyamaan persepsi terkait quality asserance (QA) produk perikanan. Kegiatan yang diikuti oleh 47 unit pelaksana teknis (UPT) KIPM dari seluruh Indonesia ini diharapkan mampu melahirkan pemahaman bersama sebelum akhirnya disosialisasikan ke pelaku usaha di berbagai daerah.

"Diharapkan seluruh jajaran BKIPM yang ada di daerah agar memiliki persepsi yang sama terkait peran BKIPM sebagai Quality Assurance produk perikanan," kata Pusat Standarisasi Sistem dan Kepatuhan (Kapus SSK), Teguh Samudro di Bogor, (20/1/2022).

Selain itu, forum yang digelar di Bogor tersebut menjadi ajang bertukar informasi sebagai upaya menyempurnakan konsep Quality Assurance melalui rumusan yang dihasilkan. Kegiatan ini pun diisi oleh sejumlah pemateri seperti Strategi Membangun Quality Assurance pada SJMKHP Hulu-Hilir oleh Novia Priyana (UNIDO), Penerapan Standar Teknis pada Pembenihan, Pembesaran, Pengendalian Pakan, Obat Ikan dan Residu oleh Koordinator Ikan Konsumsi, Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya.

Kemudian Penerapan Standar Teknis terkait Pengendalian Mutu di Kapal Perikanan, Pelabuhan Perikanan dan TPI oleh Koordinator Pelabuhan Perikanan Pantai, Direktorat Kepelabuhanan Perikanan, Standar Teknis Pembinaan Mutu Hasil Perikanan, Pasca Panen dan Distribusi oleh Abul Rokhman, Pembina Mutu Ahli Utama DJ PDSPKP. Ada juga Standar Teknis Penerapan CKIB, Penerapan Biosecurity dan Monitoring Penyakit, Mutu dan Keamanan Pakan, serta PRG oleh Kepala Pusat Karantina Ikan, Standar Teknis Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di Hilir oleh Kepala Pusat Pengendalian Mutu dan Hasil Uji Coba QA pada Ikan Mas di Pasaman Sumatera Barat oleh Reza Shah Pahlevi, Pengawas Perikanan Ahli Madya Pusat SSK.