Penyakit Vibriosis Ikan dan Cara Penanganannya

Senin, 29 Mei 2023


Pernah dengar istiah vibriosis? Buat yang belum tahu, "Vibriosis" adalah salah satu penyakit yang cukup umum terjadi pada ikan budidaya. Penyakit ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi para peternak ikan.

Vibriosis disebabkan oleh bakteri dari genus Vibrio yang menyerang sistem kekebalan tubuh ikan hingga menyebabkan gejala yang bervariasi dan bahkan dapat menyebabkan kematian massal pada populasi ikan. Lalu bagaimana cara penanganannya?

- Kenali terlebih dahulu
Vibriosis adalah penyakit bakterial yang sering menyerang ikan air tawar dan laut. Bakteri Vibrio yang biasanya bertanggung jawab terhadap penyakit ini adalah Vibrio anguillarum, Vibrio vulnificus, dan Vibrio parahaemolyticus. Gejala penyakit vibriosis pada ikan bisa bervariasi, termasuk luka dan borok pada kulit, perut membuncit, mata dan sirip membengkak, serta perilaku makan yang menurun. Ikan yang terinfeksi vibriosis cenderung lebih mudah stres dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga mempengaruhi produktivitas dan kualitas ikan dalam akuarium atau kolam budidaya.

- Penyebab Vibriosis
Vibriosis pada ikan disebabkan oleh bakteri Vibrio yang tersebar di lingkungan akuatik seperti air, lumpur, dan organisme hidup lainnya. Faktor-faktor tertentu, seperti fluktuasi suhu air, penurunan kualitas air, kerumunan yang berlebihan, serta pengenalan ikan yang terinfeksi ke dalam populasi ikan yang sehat, dapat memicu terjadinya wabah vibriosis. Bakteri Vibrio dapat dengan mudah masuk ke tubuh ikan melalui luka atau melalui insang, kulit, dan saluran pencernaan yang rusak.

- Pencegahan
Mengatasi penyakit vibriosis pada ikan memerlukan pendekatan yang komprehensif. Salah satu langkah penting adalah meningkatkan kualitas lingkungan di mana ikan tinggal. Pastikan untuk menjaga parameter air yang optimal seperti suhu, pH, dan tingkat salinitas agar sesuai dengan kebutuhan spesies ikan tertentu. Selain itu, pastikan air bersih dan bebas kontaminasi.

Selain itu, hindari kerumunan ikan yang berlebihan dalam satu kolam atau akuarium, karena hal ini dapat menyebabkan stres pada ikan dan memperburuk penyebaran bakteri Vibrio. Lakukan pemantauan kesehatan rutin pada ikan, dan jika ada ikan yang menunjukkan gejala vibriosis, segera pisahkan dan karantina ikan tersebut untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

- Penggunaan Antibiotik dan Obat Anti-Bakterial
Dalam beberapa kasus, penggunaan antibiotik atau obat anti-bakterial dapat diperlukan untuk mengobati infeksi vibriosis yang parah. Namun, penggunaan antibiotik harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya di bawah pengawasan dokter hewan atau ahli akuakultur yang berpengalaman. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi bakteri dan dampak negatif lainnya pada lingkungan akuatik.

Sumber:

KKP WEB Badan Pengendalian Dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan Dan Perikanan

Logo Logo
Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia