MAKASSAR - Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan menjadikan awal tahun sebagai momentum evaluasi segala hal. Termasuk juga mengkaji ulang manajemen atau Tinjauan Manajemen Integrasi ISO 9001 : 2015, SNI ISO/IEC 17025:2017, SNI ISO/IEC 17020:2017 dan SNI ISO 37001 : 2016 Tahun 2022.

Kepala Balai KIPM Makassar, Siti Chadijah mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian, kecukupan dan keefektifan dari implementasi. Selain itu, forum ini juga untuk mencari peluang perbaikan secara berkesinambungan dari sistem manajemen yang telah dilakukan.

"Ini mencakup evaluasi hasil kinerja, sebagai parameter obyektifitas kebijakan manajemen dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi Balai Besar KIPM Makassar," jelas Chadijah, Jumat (13/1/2023).

Dalam kesempatan ini, Chadijah mengatakan penerapan sistem manajemen mutu yaitu ISO 9001:2015; SNI ISO/IEC 17025:2017; SNI ISO/IEC 17020:2012; dan SNI ISO 37001:2016, yang diintegrasikan menjadi Sistem Manajemen Mutu Integrasi (SMMI) bertujuan untuk memudahkan dalam penerapannya. Kendati demikian, SMMI ini dievaluasi secara berkala (minimal setahun sekali).

Adapun ruang lingkup pembahasan kegiatan ini meliputi ISO 9001:2015, SNI ISO/IEC 17025:2017, SNI ISO/IEC 17020:2012, SNI ISO 37001:2016 dengan agenda pertemuan diantaranya perubahan isu internal dan eksternal. Kemudian pemenuhan sasaran, kesesuaian kebijakan dan prosedur, status tindakan dari kaji ulang manajemen sebelumnya, hasil audit internal, tindakan perbaikan, asesmen oleh badan eksternal, serta perubahan volume dan jenis pekerjaan atau ruang lingkup kegiatan.

"Kita bahas juga umpan balik dari pelanggan dan personil, pengaduan, efektivitas peningkatan yang diimplementasikan, kecukupan sumber daya hingga faktor –faktor lain yang relevan seperti kegiatan pemantauan dan pelatihan, banding dan keluhan," tutupnya.