MIMIKA - Sebanyak 11.340 kg udang laut asal Mimika, Papua menembus pasar Jepang. Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Jayapura, Suardi memaparkan komoditas senilai 1,8 miliar ini terdiri dari udang tiger (Penaeus monodon) dan udang putih (Metapenaeus merguensis) dan dikirim ke Negeri Sakura melalui jalur laut.

"Tentu ini menjadi sebuah bukti bahwa potensi sektor kelautan dan perikanan Papua sangatlah luar biasa," kata Suardi usai pelepasan ekspor di Mimika, Papua, Rabu (8/12/2021).

Kegiatan ekspor ini, lanjut Suardi, tak lepas dari sinergitas antar instansi di Bumi Cenderawasih. Menurutnya, berbagai lembaga di Papua kompak memberikan dukungan dan kemudahan proses dalam kegiatan ekspor komoditi perikanan di Provinsi Papua.

"Hari ini, kegiatan Ekspor Perdana komoditi perikanan berupa
udang headless frozen milik PT. Bartuh Langgeng Abadi," ujarnya.

Dalam pelepasan tersebut, Balai KIPM Jayapura menyerahkan dokumen sebagai kelengkapan dan persyaratan ekspor berupa Health Certificate. Kemudian dari Bea Cukai menyerahkan sertifikat PEB dan SKA dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika.

"Ini bukti dari kolaborasi dan sinergitas antar instansi di Papua," terangnya.

Suardi berharap ekspor ini menjadi dorongan bagi pelaku usaha lain untuk melakukan hal serupa. Dia memastikan jajarannya akan selalu memberikan layanan optimal sekaligus kemudahan dalam penerbitan sertifikat hazard analysis critical control poin (HACCP), Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) serta sertifikat-sertikat lain yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha.

"Layanan kita mudah dan gratis, kami bisa jamin itu," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong jajarannya memaksimalkan keberadaan unit pelaksana teknis (UPT) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya agar UPT menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat dan negara.

Menteri Trenggono menilai UPT sebagai bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat kelautan dan perikanan.