JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyiapkan standar baku mutu benih bening lobster (BBL). Sertifikasi tersebut ditujukan untuk pengendalian dan pengawasan sekaligus dukungan terkait tata kelola BBL.

"Standar baku ini penting, agar benih yang ditangkap tetap berkualitas atau tidak terjadi penurunan mutu saat dibudidayakan dimanapun," ujar Plt Kepala Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (BPPMHKP), Ishartini di Jakarta, ... (../2/2024).

Standar baku mutu tersebut meliputi packaging, kepadatan selama transportasi, peralatan budidaya yang ramah lingkungan, dan standar terkait BBL lainnya. Ishartini mengatakan sebagai otoritas kompeten, BPPMHKP nantinya akan memberikan sertifikasi kepada supplier BBL.

"Jadi biar terkontrol, kita cek mutu BBL di supplier sekaligus memastikan BBL tersebut akan dikirim kemana," sambung sosok yang akrab disapa Is tersebut. 

Dalam penyusunan standar baku mutu BBL, Ishartini memastikan BPPMHKP menggandeng perguruan tinggi yang berlokasi di wilayah penangkapan lobster. Dia berharap dengan adanya standar tersebut, masyarakat bisa menikmati manfaat ekonomi sekalgius menjaga keberlanjutan komoditas lobster.

"Jadi semangat utamanya agar selalu beriringan antara manfaat ekonomi dan dan sisi ekolooginya, ini yang kami dorong," terang Ishartini.

Sembari menunggu standar baku, Ishartini menyebut pelaku usaha tetap bisa mendistribusikan BBL dengan menyantumkan surat keterangan asal. Hal ini sebagai bentuk pelaksanaan sistem ketertelusuran (traceability) serta bentuk pertanggungjawaban atas BBL tersebut.

"Nanti kalau sudah disertifikasi dan sudah ada standar beserta pola sertifikasinya, maka ekspor BBL wajib bersertifikat dari Badan Mutu," tutupnya. 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono memastikan proses kerja sama dengan Vietnam sedang berjalan. Kerja sama tersebut terkait dengan pengembangan budi daya benih bening lobster (BBL).

"Sekarang sedang proses. Sedang kami jalankan," kata Menteri Trenggono.