JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat hubungan bilateral dengan Jepang. Terbaru, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) menjalin kerja sama dengan Center for Animal Disease Control (CADIC) University of Miyazaki.

"Saya yakin ini akan menjadi salah satu tonggak dan memperkuat hubungan bilateral kedua negara, terutama dalam hal perdagangan komoditas perikanan," kata Sekretaris BKIPM, Heri Maryadi di Jakarta, ... (../2/2023).

Adapun ruang lingkup kerja sama BKIPM dengan CADIC meliputi pengembangan dan penerapan teknologi deteksi dan/atau diagnosis penyakit ikan dan masalah keamanan penyakit hasil laut. Selain itu, kedua lembaha menyepakati kerjasama peningkatan kapasitas untuk peningkatan kemampuan mendeteksi dan/atau mendiagnosa penyakit ikan dan masalah keamanan makanan laut.

Selanjutnya dukungan alat dan teknologi untuk deteksi dan/atau diagnosis penyakit ikan dan masalah keamanan penyakit makanan laut.

"Kita juga sepakat berbagi pengetahuan di bidang keamanan hasil laut dan pengendalian penyakit ikan," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Hari menyebut kesepakatan ini bisa diperpanjang dan tidak hanya berakhir di empat poin itu saja. BKIPM, kata dia sangat memperhatikan beberapa hal teknis seperti penerapan pengetahuan dan teknologi untuk mendukung tugas BKIPM.

Terknologi tersebut misalnya untuk membuat primer DNA multipleks yang kuat untuk pengujian laboratorium.

"Saya percaya dengan menjalankan lebih dari dua parameter pengujian dalam satu langkah akan mengurangi waktu dan mendukung fasilitasi perdagangan terutama untuk ekspor ikan dan produk perikanan serta tindakan perbatasan kita akan lebih efisien dan efektif," jelas Hari.

Tak hanya itu, dalam diskusi internal juga dibahas cara membuat tes skrining cepat yang valid untuk penyakit ikan dan keamanan pangan untuk membantu petugas kami di daerah terpencil untuk menerapkan sistem jaminan kualitas dan keamanan.

"Termasu juga peningkatan kapasitas untuk personel kami seperti kami ingin tahu apakah ada peluang untuk bergabung dengan Ph.D. program di CADIC atau dapat memfasilitasi dan membantu itu," kata Hari.

Sebagai informasi, pertemuan antara BKIPM dengan CADIC hari ini adalah pertemuan tatap muka pertama setelah beberapa kali melakukan aktivitas bersama secara daring. Hari mengaku senang dengan kemajuan kerjasama antara FQIA dan CADIC, dan berharap kerjasama ini dapat diperpanjang dan melakukan kegiatan bersama lagi di masa mendatang.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan pentingnya sinergi dalam mengimplementasikan program pembangunan berbasis ekonomi biru pada sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

KKP telah merancang lima program kerja berbasis ekonomi biru yang diyakini mampu menjawab tantangan global, khususnya terkait perubahan iklim yang dampaknya sudah terjadi di berbagai negara.