MEDAN - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memfasilitasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara untuk ekspor ke Negeri Jiran. Hal ini bisa dilakukan melalui jalur ekspor Pelabuhan Teluk Nibung Tanjung Balai Asahan ke Port Dickson, Malaysia.

"Hari ini merupakan keberangkatan perdana kapal Ferry Indomal Empire dari Tanjung Balai ke Malaysia," kata Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Medan, Muhammad Burlian di kantornya, .. (../2/2023).

Burlian mengatakan, jalur ini sempat vakum selama tiga tahun dikarenakan pandemi Covid-19. Karenanya, reaktivasi jalur tersebut bisa mempermudah para pelaku usaha untuk kembali menjangkau pasar Malaysia.

"Seperti Bapak Walikota Tanjung Balai sampaikan, pembukaan ini menumbuhkan roda perekonomian seperti kegiatan- pariwisata, kegiatan UMKM seperti produk perikanan, pertanian yang akan melakukan eksportasi dalam skala kecil," terang Burlian.

Dalam kesempatan ini, Burlian mengajak para pelaku usaha untuk memanfaatkan fasilitas yang disediakan pemerintah, baik pusat maupun daerah. BKIPM kata dia, juga terus bersinergi dengan instansi lain guna melakukan pengawasan bersama, teruama terkait pengawasan di perbatasan.

"Kami bersama instansi lain dan aparat penegak hukum lainnya sangat mendukung agar proses ekspor dari pelabuhan ini bisa berjalan lancar dan aman," tutupnya.

Sebagai informasi, reaktivasi jalur Tanjung Balai-Malaysia dibuka langsung oleh Walikota Tanjung Balai. Turut hadir dalam kegiatan ini yakni Forkopinda beserta intansi terkait lainnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Trenggono menyoroti pentingnya jaminan mutu dan kualitas produk perikanan yang dihasilkan unit pengolahan di Indonesia. Menurut dia, jaminan mutu dibutuhkan untuk menambah nilai dan daya saing produk perikanan, baik di pasar domestik maupun global.