KKP Edukasi Santri Rembang Tentang Mutu Ikan
Sabtu, 30 Maret 2024
REMBANG - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan Ramadan sebagai momentum edukasi mutu. Sebagai bahan pangan yang mudah didapat, mutu sangat penting agar masyarakat memperoleh manfaat maksimal dari konsumsi ikan.
"Jangan asal pilih tapi perhatikan juga mutunya," ujar Plt Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP), Ishartini saat berada di Rembang, Jawa Tengah,... (30 /3/2024).
Ishartini menjabarkan cara paling sederhana untuk mengenali ikan bermutu ialah dengan cara organoleptik atau uji sensori atau uji indera. Dia mencotohkan melalui penglihatan akan nampak bentuk ikan yang segar dan bermutu. Lalu dengan indra penciuman, bisa diuji ikan yang dipilih bermutu atau tidak.
"Dilihat dari bentuk misalnya, matanya kalau sudah merah berarti sudah tidak segar. Kalau belum yakin bisa dicium baunya amis menyengst atau tidak," tuturrnya.
Dalam kesempatan ini, Ishartini sekaligus membagikan 5 ton ikan beku dan 1.000 ikan kaleng ke Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin di Kabupaten Rembang. Dia berharap melalui pembagian ini, para santri juga memahami ikan bermutu.
"Semoga setelah mengenali ikan bermutu, adik-adik santri juga bisa menyebarkan ke lingkungannya ketika pulang nantinya," harapnya.
Sebagai informasi, penyerahan ikan bermutu KKP diterima oleh KH Hanies Cholil Barro' selaku Pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren sekaligus Wakil Bupati Rembang. Ikan yang dibagikan terdiri dari 3 ton ikan layang Super dan 2 ton ikan kembung super. Kemudian ikan kaleng terdiri dari 500 ikan tuna kaleng dan 500 ikan sarden kaleng.
Ishartini mengatakan BPMHKP sebagai otoritas kompeten memastikan akan terus mengawal mutu dan kualitas ikan dan produk perikanan. ishartini menyebut selama Ramadan, jajarannya juga melakukan monitoring ke sejumlah pasar, baik tradisional maupun modern.
"Dengan mengonsumsi ikan bermutu, kami optimis visi Indonesia emas 2045 bisa kita wujudkan karena kita tahu konsumsi ikan sangat baik untuk kecerdasan," katanya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut peningkatan angka konsumsi ikan erat kaitannya dengan pemenuhan gizi masyarakat sekaligus membantu kesejahteraan pelaku utama perikanan, seperti nelayan dan pembudidaya.
“Ini sebagai satu pesan untuk peningkatan gizi, supaya gizi masyarakat meningkat dengan mengonsumsi ikan. Karena ikan ini bisa kita produksi di dalam negeri sendiri,” bebernya
Admin BPPMHKP KKP
JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat
Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293
Email: humas.kkp@kkp.go.id
Call Center KKP: 141