BANDUNG - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan PT Angkasa Pura II terus mematangkan rencana pembukaan direct call atau ekspor langsung dari sejumlah bandara di Indonesia. Terkini, KKP tengah mempersiapkan direct call dari Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat ke berbagai negara tujuan ekspor.

"Sebagai tindak lanjut perjanjian kerja sama (PKS) dengan AP II, kita akan segera buka direct call dari Kertajati," terang Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Bandung, Agung Eka Susila di kantornya, .. (4/3/2022).

Agung menyebut direct call akan berdampak positif seperti adanya efisiensi biaya operasional eksportir, menjaga sekaligus mempertahankan kualitas komoditas perikanan dan menurunkan tingkat kematian ikan yang diekspor. Selain itu, direct call juga akan memacu produktivitas wilayah-wilayah sentra produksi perikanan serta meningkatkan devisa negara.

"Dan bandara internasional Kertajati menjadi salah satu bandara prioritas direct call komoditas kelautan dan perikanan dari Jawa Barat," ujar Agung.

Saat ini, rencana direct call dari Bandara Internasional masih dalam proses finalisasi. Proses tersebut meliputi kepastian tonase dan negara tujuan, kepastian biaya kargo, kontinyunitas ketersediaan stok hasil perikanan, kontinyunitas giat ekspor hasil perikanan direct call dan peningkatan keterlibatan UPI, UUPI dan UMKM di sentra perikanan di Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Kesepakatan bersama waktu pelaksanaan ekspor perdana hasil perikanan direct call melalui BIJB Kertajati juga sedang kita siapkan," tutupnya.

Sebelumnya, Menterian Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berupaya agar ekspor produk perikanan Indonesia terus meningkat meski pandemi Covid-19 masih melanda dunia. Salah satu caranya dengan rutin melakukan pembinaan kepada pelaku usaha mulai dari hulu sampai hilir untuk memastikan produk yang dihasilkan terjamin mutu dan kualitasnya.