PALU - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengakselerasi penerbitan sertifikasi ekspor bagi unit pengolah ikan (UPI). Seperti yang dilakukan Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Palu melalui sertifikasi biosecurity atau penetapan instalasi karantina ikan (IKI) serta cara karantina ikan yang baik (CKIB).

Selain itu, laboratorium SKIPM Palu juga telah berstandar internasional atau terakreditasi ISO 17025: 2017 tentang standar laboratorium penguji.

"Kami berkomitmen mempermudah sertifikasi ekspor karena ini jadi salah satu bentuk dukungan KKP dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN)," kata Kepala SKIPM Palu, Hamzah di kantornya, .. (31/9/2022).

Hamzah mengatakan SKIPM Palu telah melirik pangsa pasar Tiongkok. Terbukti, saat ini jajarannya masih menunggu lisensi ekspor kepiting bakau dan kerang darah dari General Administration of Customs China (GACC). Jika lisensi tersebut keluar, para pelaku usaha dari Palu akan bisa mengakses pasar Negeri Tirai Bambu sekaligus menjadi pasar alternatif selain Singapura.

"Selama ini kita rutin ekspor kepiting bakau dan kerang darah ke Singapura. Kalau lisensi dari GACC keluar, nantinya kita bisa juga ekspor ke Tiongkok," ujar Hamzah.

Karenanya, Hamzah mengimbau pengguna jasa atau masyarakat Sulteng untuk tidak takut untuk ekspor. Terlebih jajaran SKIPM Palu siap membantu sekaligus mendampingi dari sisi quality assurance. Dikatakannya, quality assurance merupakan jaminan mutu bahwa ikan hidup yang dikirim bebas dari Penyakit Ikan Karantina (PIK). Selain itu, quality assurance SKIPM juga memastikan produk yang diekspor bebas dari kontaminasi mikro organisme.

"Ini jadi poin penting bagi negara tujuan ekspor, bahwa ikan yang masuk ke tempat mereka harus bebas penyakit," terang Hamzah.

Sebagai informasi, SKIPM Palu mencatat frekuensi 44 ekspor selama 2021 dengan kepiting bakau menjadi komoditas unggulannya. Produk tersebut dilepas ke Singapura. Jumlah tersebut pun meningkat per Oktober 2022 dengan frekuensi pengiriman menjadi 130 kali. Kerang darah menjadi komoditas kedua yang dikirim selain kepiting bakau ke Singapura.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya melahirkan inovasi-inovasi yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan, menjaga keberlanjutan ekosistem, serta menambah pemasukan bagi negara.

Nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh setiap Aparatur Sipil Negara di lingkungan KKP yakni cerdas, akuntabel, integritas, loyalitas, inovatif, kerjasama, disiplin, profesional, dan pelayanan prima yaitu memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada pihak terkait yang membutuhkan pelayanan.