KKP Ajak Vietnam Perkuat Kemitraan Strategis dengan Indonesia
Jumat, 9 September 2022
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak pemerintah Vietnam terus memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia. Hal ini diperlukan lantaran saat ini perekonomian dan geopolitik dunia telah berubah.
Penguatan kemitraan sekaligus menghadapi tantangan multidimensi seperti konflik perang, gangguan rantai pasokan, inflasi dan deflasi. Dikatakannya, kedua negara telah merumuskan rencana aksi implementasi Kemitraan Strategis 2019 – 2023 sekaligus menjadi pedoman untuk memajukan kerjasama kita di berbagai bidang. Hal ini diungkakapkan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Pamuji Lestari saat membacakan amanat Menteri Trengogono di perayaan peringataan hari kemerdekaan Vietnam di Jakarta.
"Saya percaya bahwa Indonesia dan Vietnam harus memanfaatkan Kemitraan Strategis kita yang telah berlangsung selama hampir satu dekade untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan dan mendorong kerjasama kita untuk membawa kemakmuran dan pertumbuhan bagi rakyat kita," kata Pamuji saat mewakili Menteri Trenggono di perayaan peringataan hari kemerdekaan Vietnam di Jakarta, .. (../9/2022).
Pamuji menambahkan, total target perdagangan sebesar USD10 miliar tercapai tahun lalu. Tak hanya itu, terdapat peningkatan tahunan sebesar 37,07 persen antara tahun 2020 hingga 2021.
Sementara akumulasi komitmen investasi Indonesia ke Vietnam dari tahun 1988 hingga 2021 tercatat sebesar USD 611,69 juta dengan 101 proyek.
"Hubungan erat antara Indonesia dan Vietnam tercermin dalam pertukaran kunjungan dan pertemuan tingkat tinggi. Indonesia merupakan negara pertama yang dikunjungi Perdana Menteri Pham Minh Chinh [Fa’ Ming Cing] setelah dilantik pada 5 April 2021," sambungnya.
Dalam kesempatan ini, Pamuji mengingat pertemuan PM Chinh dan Presiden Joko Widodo di Bogor pada 23 April 2021. Kala itu, kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bidang kesehatan, mengurangi hambatan perdagangan dan investasi, serta mempercepat negosiasi Penetapan Batas ZEE.
"Kerja sama kita semakin diperkuat dengan hasil pertemuan Komisi Gabungan Kerja Sama Bilateral ke-4 pada Juli 2022, termasuk kesepakatan untuk mencapai target perdagangan bilateral sebesar USD 15 miliar pada tahun 2028," urainya.
Karenanya, dalam mengejar target tersebut Pamuji Lestari mengingatkan pentingnya mengintensifkan kerjasama Indonesia-Vietnam dalam perdagangan dan investasi. Dia pun mengajak agar kedua pemerintah lebih fokus pada eksplorasi komoditas potensial yang masih belum dimanfaatkan, termasuk produk kertas, makanan laut, kacang mete, dan kayu.
"Sambil juga memperkuat hubungan B-to-B untuk membantu memfasilitasi tujuan tersebut. Kami juga akan segera menjajaki peluang kami untuk berkolaborasi dalam budidaya perikanan, produksi perikanan, pertanian, industri kreatif, dan ekonomi digital," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Pamuji menyebut Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT Kepala Negara dan Pemerintahan G20 ke-17 yang akan berlangsung pada 15 – 16 November 2022 di Bali. Melalui Keketuaan G-20, Indonesia bercita-cita untuk terus meningkatkan kapasitas kolektif kita dalam mengamankan kemakmuran bersama antar bangsa melalui berbagai upaya reformasi di sektor terkait.
Tahun depan, Indonesia akan mengambil alih kepemimpinan ASEAN dari Kamboja, dan melanjutkan peran kami dalam menghasilkan ide-ide dan inisiatif baru untuk mengatasi tantangan dan isu-isu penting lainnya yang menjadi perhatian di kawasan dan dunia.
"Sehubungan dengan itu, kami mohon dukungan dari teman kami, Vietnam, agar Indonesia dapat mempertahankan prinsip sentralitas dan persatuan ASEAN, serta memastikan bahwa ASEAN tetap menjadi mesin utama dalam mengatasi berbagai masalah di kawasan dan global," tutupnya.
KKP WEB BKIPM
JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat
Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293
Email: humas.kkp@kkp.go.id
Call Center KKP: 141