Indonesia - Tiongkok Sepakat Perkuat Kerjasama Perdagangan Perikanan

Jumat, 21 Juli 2023


BEIJING - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berserta delegasi Republik Indonesia (Delri) menggelar pertemuan bilateral General Administration of Custom of the Republic of China (GACC). Pertemuan ini membahas pendaftaran, pemulihan unit pengolah ikan (UPI) agar mendapatkan approval number GACC melalui China Import Food Enterprise Registration (CIFER).


"Kita bahas juga 2 protokol kerjasama terkait  karantina dan food safety product yang keduanya direncanakan akan segera ditandatangani bersamaan dengan kunjungan Presiden Oktober nanti," kata Ketua Delri sekaligus Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Pamuji Lestari usai pertemuan di kantor pusat GACC, Beijing, .. (../7/2023)

Sosok yang akrab disapa Tari ini mengatakan kedua negara juga sempat membahas teknis protokol ekspor/impor yang terkait Sanitary & Phytosanitary (SPS) guna memperkuat perdagangan Indonesia-Tiongkok. Hasilnya, terdapat beberapa poin kesepakatan seperti dukungan serta fasilitasi perdagangan komoditas perikanan. 

Dikatakannya, Tiongkok menganggap Indonesia sebagai mitra kerja yang sangat bersahabat. Hal ini dibuktikan dengan tetap berjalannya kegiatan ekspor hasil perikanan dari Indonesia ke RRT pada saat pandemi COVID-19. 

"Bahkan ada yg mengalami kenaikan dalam hal nilai dan ada juga volume dan setelah pandemi, neraca perdagangan perikanan surplus," sambungnya.

Dalam kesempatan ini, Tari mengatakan penguatan dan fasilitasi perdagangan komoditas perikanan kedua negara akan dibahas secara detail melalui kesepahaman dan finalisasi protokol ekspor/impor produk perikanan dan ikan. Selain itu, di pertemuan tersebut dibahas penyelesaian kasus - kasus teknis, terutama terkait registrasi Cifer bagi UPI dan unit usaha pembudidaya ikan (UUPI) pengekspor ke Tiongkok. 

Dikatakannya, pihak GACC menyatakan telah menindaklanjuti beberapa kasus teknis dan akan segera menyelesaikan beberapa hal yang masih tertunda atau pending matters. 

"Di pertemuan ini, kedua pihak sepakat akan terus bekerjasama untuk menjaga kelancaran perdagangan komoditas perikanan kedua negara," tuturnya. 

Dalam pertemuan yang berlangsung selama 2 hari tersebut, kedua institusi juga sepakat untuk terus mempererat hubungan dan komunikasi serta bekerjasama dalam memperluas akses pasar produk perikanan Indonesia, diantaranya tepung ikan, teripang serta produk perikanan jenis lainnya. Sementara saat ini, 10 komoditas ekspor utama Indonesia ke Negeri Tirai Bambu meliputi rumput laut, cumi - cumi, layur, gulama, sotong, kurisi, udang vannamae, bawal, kepiting, tenggiri. 

"Tentu ini peluang mengingat RRT merupakan pasar strategis komoditas perikanan," ujar Tari. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan Indonesia dan China telah menandatangani nota kesepahaman baru tentang kerja sama maritim. Kedua negara sepakat untuk memperkaya, memperluas, dan meningkatkan mekanisme kerja sama maritim yang saling menguntungkan.

 

Sumber:

KKP WEB BKIPM

Logo Logo
Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan

Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Gd Mina Bahari II Lt 6 Email: info@bkipm.kkp.go.id Telp : 021-3513306 Fax : 021-3513282

Media Sosial

PENGUNJUNG

164652

© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI