Gerap Cepat, KKP Cek Kematian Massal Kerapu Cantang di Pandeglang

Minggu, 13 November 2022


PANDEGLANG - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bergerak cepat melakukan tanggap darutat kematian ikan massal benih ikan kerapu di keramba jaring apung (KJA) Tanjung Jaya, Pandeglang, Banten. Melalui tim Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Merak langsung melakukan identifikasi lapangan.

"Kami menerima aduan masyarakat terkait dugaan adanya hama penyakit ikan karantina (HPIK) dan langsung kelakukan identifikasi," kata Kepala SKIPM Merak, Iromo di kantornya, .. (../11/2022).

Iromo mengungkapkan, sebanyak 3 tim PHPI Ahli mulai melakukan pengecekan sejak Rabu, 9 November 2022. Berdasarkan pemeriksaan lapangan, tim menemukan adanya ikan kerapu yang sakit yang diduga menjadi pemicu kematian 1600 ekor ikan kerapu cantang.

Hal ini terlihat dari gejala klinis seperti warna kulit pucat, ulcer (ekor, perut, mulut dan badan), granule putih (limpa dan ginjal), dan limpa membesar, ikan menyendiri.

"Tim juga memperoleh data sekunder seperti benih kerapu berasal dari Pembenihan di Situbondo yang belum mengantongi CBIB atau CKIB," tuturnya.

Benih yang belum tersertifikasi berukuran 2,7 cm ini kemudian dilakuan pendederan di hatchery Bali hingga ukuran 7-10 cm. Setelah mencapai ukuran tersebut baru dilalulintaskan ke KJA Banten.

"Ini akhirnya kami sampaikan pentingnya sertifikasi CKIB atau cara karantina ikan yang baik, karena ini sebagai tindakanquality assurance bahwa ikan kerapunya aman dan bebas penyakit," jelas Iromo.

Selain itu, tim lapangan juga menemukan fakta bahwa luas area budidaya KJA kolam dengan ukuran 4x4 sebanyak 23 kolam sedangkan ukuran 3x3 sebanyak 8 kolam. Komoditas dalam KJA tersebut selain memelihara ikan kerapu cantang juga memelihara ikan bawal, ikan
kakap merah, ikan kakap putih, ikan kuwe dan ikan kerapu tikus.

Kendati benih ikan kerapu cantang yang sakit dilakukan karantina yaitu dipisahkan pada kolam lain tetapi masih di dalam kawasan KJA tersebut. T

"Teknisi melakukan tindakan dengan melakukan rendaman benih ikan kerapu dengan air tawar selama kurang lebih 5 menit. Selain itu juga pakannya ditambahkan vitamin C guna
meningkatkan daya tahan tubuh benih ikan kerapu tersebut," tutur Iromo.

Gunu meminilisir kematian, tim SKIPM Merak melakukan isolasi ikan yang sakit pada media TCBA dan BHIB serta membuat sampel organ untuk fiksatif.

"Kami juga sedang cek laboratorium untuk identifikasi dan memastikan penyakitnya apa," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan karantina terkait dengan keamanan dan kedaulatan negara, mencegah penyebaran penyaki. Karenanya, dia menyebut Karantina dan pengendalian mutu menjadi garda terdepan dalam menjaga mutu hasil perikanan.

“Pengendalian Mutu tetap menjadi domain dari KKP, memastikan dari hulu hingga hilir dan dapat memenuhi standart dan kualifikasi yang telah ditentukan, KKP sudah merancang suatu program besar bertema Blue Economy,” ujar Menteri Trenggono.

Sumber:

KKP WEB BKIPM

Logo Logo
Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia