CIREBON - Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Cirebon langsung tancap gas di awal tahun 2022. Hasilya, sebanyak 986,89 ton komoditas perikanan berhasil menembus pasar ekspor dan menghasilkan nilai sebesar USD5,7 juta.

"Kita mengawali awal tahun dengan penuh semangat, alhamdulillah hampir 1.000 ton kita ekspor selama Januari," terang Kepala SKIPM Cirebon, Rudi Barmara, .. (2/2/2022).

Rudi mengungkapkan, volume dan nilai ekspor tersebut dihasilkan dari 95 kali pengiriman. Adapun negara dominan tujuan ekspor dari Cirebon meliputi Amerika Serikat dengan 21 kali pengiriman, Jepang dengan 16 kali pengiriman, Tiongkok dengan 9 kali pengiriman, Korea Selatan 9 pengiriman dan Taiwan 8 pengiriman.

"Dari negara tujuan ekspornya, kita bisa melihat bahwa produk-produk kita sangat diburu di negara-negara maju," terang Rudi.

Sementara komoditas yang menjangkau pasar ekspor meliputi olahan tilapia, daging kepiting olahan, surimi, udang beku, hingga olahan ikan. Merujuk data tersebut, Rudi mendorong para pelaku usaha untuk terus memanfaatkan pasar ekspor yang kian terbuka.

"Ini tentu peluang yang patut kita tangkap dan optimalkan," karanya.

SKIPM Cirebon, tegas Rudi akan selalu memberikan kemudahan layanan kepada masyarakat, khususnya para pelaku usaha yang ingin mengekspor produk mereka. Dikatakannya, jajaran SKIPM juga siap melakukan pendampingan sesuai tugas dan fungsinya.

"Kita akan kawal para pelaku usaha sesuai tugas dan fungsi kita sebagai quality assurance," tutupnya.